Bakorwil V Jember Harap KIM Menjadi Sumber Informasi Digital Berbasis Kearifan Lokal

Bakorwil V Jember yang diwakili Kabid Pemerintahan Choirul Anwar saat membuka Rapat Fasilitasi Pembinaan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Kabupaten /Kota di wilayah kerja Bakorwil V Jember, Kamis (8/6).

Jember, Bhirawa.
Derasnya arus teknologi yang semakin tidak terbendung, diharapkan masyarakat mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi secara bijak.

Bahkan, Badan Koordinator Wilayah (Bakorwil V) Jember berharap keberadaan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) yang ada di wilayah kerjanya, menjadi agen penyebaran informasi digital berbasis kearifan lokal kepada masyarakat luas.

Optimalisasi KIM ini menjadi topik bahasan utama dalam Rapat Fasilitasi Pembinaan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Kabupaten/Kota di wilayah kerja Bakorwil V Jember, Kamis (8/6).

Acara yang dihadiri oleh perwakilan Dinas Kominfo dan 5 orang pegiat KIM di 7 Kabupaten/Kota juga menghadirkan nara sumber Sub Koordinator Bidang Komunikasi Publik Diskominfo Provinsi Jatim. Eko Setiawan dan Pegiat media Irwan Fahmy founder Platpemedia/Info Jember.

Kepala Bakorwil V Jember yang diwakili oleh Bidang Pemerintahan Choirul Anwar mengatakan Bakorwil Jember akan terus mendorong keberadaan KIM di wilayah Jember, Banyuwangi, Bondowoso, Situbondo, Lumajang dan Kota dan Kab. Probolinggo terus maju untuk memberikan informasi kepada masyarakat utamanya informasi yang berbasis kearifan lokal.

“Terus terang pertemuan ini baru digelar pertama kali, dengan harapan kita bisa saling bertukar informasi dan diskusi untuk mengoptimalkan KIM yang ada di masing-masing daerah,” ujar Choirul kemarin.

Pria yang biasa disapa Pak Choi ini mengatakan pertemuan ini sekaligus sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan dan pengembangan perluasan informasi dari kelompok kepada masyarakat yang bersifat membangun prestasi KIM di masing-masing daerahnya.

“Dengan cara seperti ini, jika kita menemukan masalah kita diskusikannya bersama untuk menggali dan mencari solusi, serta mengembangkan jaringan informasi media komunikasi dua arah antar KIM dengan pemerintah atau sebaliknya,” tandasnya.

Keberadaan KIM dimasing-masing desa, sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Seperti yang dikatakan Ketua KIM Kutoreno Kab Lumajang Junaidi Abdillah. Junaidi mengatakan, ada salah satu dusun di desanya tempat pertemuan tiga sungai, sehingga sangat rawan terjadi banjir.

“Pernah suatu malam terjadi banjir, kita unggah foto-fotonya melalui medsos KIM, malam itu langsung banyak bantuan yang datang. Saat ini kami terus mengembangkan medsos KIM menjadi video (film pendek). Kami masih belajar terus,” ujar Junaidi kemarin.

Kegiatan yang digagas oleh Bakorwil V Jember ini mendapat respon positif dari Kepala Diskominfo Kab. Bondowoso Gozal Rawan yang hadir dalam kegiatan tersebut.

Menurutnya, materi yang disampaikan oleh narasumber dan tanggapan dari peserta KIM dari masing-masing daerah sangat luar biasa.

“Ke depan, KIM itu harus bisa menunjukkan bahwa masyarakat bisa berdaya dengan digitalisasi untuk bisa mendapatkan informasi.KIM ke depan harus bisa menyesuaikan dengan era digitalisasi. Artinya informasi berbasis digitalisasi betul-betul dirasakan masyarakat, baik informasi yang sifatnya informatif biasa atau informasi kebencanaan dan lain sebagainya dan KIM ini salah satu sumber informasi di tingkat desa,” ujar Gozal yang mengaku sudah 55 persen KIM terbentuk di Bondowoso dari target 209 Desa dan 10 Kelurahan.

Hal senada juga disampaikan oleh Eko Setiawan Sub Koordinator Bidang Komunikasi Publik Diskominfo Prov.Jatim.” Kami menyambut baik inisiatif teman-teman Bakorwil dan mengkomunikasikan dengan Diskominfo kabupaten/kota dalam hal pembinaan.

Karena tampa lembaga ini (Diskominfo) KIM tidak semudah itu bergerak. Mereka (KIM) penggiat dimasyarakat butuh dukungan dan pembinaan dinas kominfo setempat,” kata Eko kemarin.

Oleh sebab itu, lanjut Eko, KIM harus bisa berkembang di daerah masing-masing, dan mengemban tugas dan tanggung jawab kebersamaan dalam simpul informasi masyarakat, atau pengembangan potensi lokal.

“Ini yang penting, Karena kita banyak desa wisata, potensi kuliner. KIM punya potensi central yang ujung-ujungnya kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. [efi.dre]

Tags: