Bersama Disdag Kota Madiun, PPI Gelar OP Beras dan Telur

Gejolak harga bahan pokok khususnya telur dan beras di pasar tradisional direspons oleh Pemkot Madiun. Tak hanya menggelar operasi pasar (OP) telur murah, pemkot setempat juga menggelar OP beras murah. Tampak suasana OP beras murah diburu warga. [sudarno/bhirawa]

Disiapkan 500 Kilogram Beras Selama OP

Kota Madiun, Bhirawa.
Gejolak harga bahan pokok khususnya telur dan beras di pasar tradisional direspons oleh Pemkot Madiun. Tak hanya menggelar operasi pasar (OP) telur murah, pemkot setempat juga menggelar OP beras murah.

Operasi pasar digelar oleh Dinas Perdagangan bekerjasama dengan Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI). Seperti diketahui, saat ini beras medium di harga Rp 12.000 per kilogram. Sementara beras yang dijual di OP dihargai Rp 10.900 per kilogram.

Supervisor Komersial PT PPI Zainudin Oky wijaya mengatakan, dalam sehari pihaknya menyediakan beras sebanyak 500 kilogram, sedangkan telur sebanyak 100 kilogram per harinya.

“Itu tergantung pembelian masing-masing masyarakat. Jika habis kita tambah, tidak ya tidak ada masalah. Selama harga di pasaran masih tinggi kami bersama Dinas Perdagangan, operasi pasar tetap dilakukan,” jelasnya, Selasa (23/5).

Sementara itu, Analis Perdagangan Ahli Muda Dinas Perdagangan Kota Madiun, Tri Prasetyaningrum mengatakan bahwa keberadaan operasi beras diperlukan sebab, selain telur, salah satu pemicu inflasi adalah beras yang saat ini mengalami kenaikan harga. “Tidak ada syarat dalam pembelian, tapi ada batasan untuk beras maksimal beli satu sak berisi 5 kilogram, sementara untuk telur maksimal 1 kilogram,” ungkapnya.

Operasi pasar, lanjutnya, masih akan terus dilakukan selama harga belum stabil. “Karena itu kebutuhan primer. Kemungkinan untuk beras masih kita laksanakan. Kita menunggu harga pasar. Ketika sudah stabil sesuai aturan Bapanas, operasi pasar akan selesai,” terangnya.

Adanya operasi pasar beras dan telur disambut antusias oleh warga. Sejak pukul 09.00 warga antri di depan mobil logistik yang diparkir di depan Pasar Besar Kota Madiun. Seperti Pur, warga Kelurahan Demangan ini rela datang pagi untuk mendapatkan beras dan telur harga murah. “Tahu dari media sosial infonya. Sedikit banyak membantu saya bisa dapat beras dan telur dengan harga murah,” akunya.

Sebelumnya, akhir pekan lalu, bersama PPI, Dinas Perdagangan juga gelar Operasi Pasar Telur Ayam di depan Pasar Besar Madiun (PBM). Harga terlur ayam pada OP kali ini dibandrol Rp28.000 per kg. Adanya operasi pasar sebagai upaya Pemkot Madiun dalam membantu masyarakat untuk mendapatkan telur ayam ras dengan harga murah.

“Ini tindak lanjut dari tingginya harga telur ayam ras sejak dua minggu terakhir. Hari ini harga telur ayam Rp31.000 per kg, dan kemungkinan bisa naik lagi,” terang Analis Perdagangan Ahli Muda Dinas Perdagangan Kota Madiun, Tri Prasetyaningrum, Sabtu (20/5).

Lebih lanjut dirinya menjelaskan, harga telur ayam ras di Kota Madiun saat ini melampaui harga acuan penjualan (HAP) dari Badan Pengan Nasional (Bapanas) Rp27.000-Rp28.000 per kg. Sementara di Kota Madiun harga telur ayam berada di kisaran Rp31.000-Rp33.000 per kg.

Sementara itu, Supervisor Komersial PT PPI di Madiun, Zainuddin Oky Wijaya mengatakan, operasi pasar bakal terus dilaksanakan sampai harga telur kembali normal, atau di bawah HAP dari Bapanas.

“Kami siapkan 100 kilogram per hari. Setiap konsumen maksimal membeli 2 kg telur, dan ini kami peruntukkan untuk umum. Silahkan datang ke PBM,” ungkap Oky.

Pihaknya berharap, masyarakat dapat memanfaatkan kegiatan operasi pasar ini dengan baik. Selain itu, dirinya juga meminta agar tidak terjadi panic buying, dan membeli sesuai kebutuhan karena pemerintah bersama PPI akan menstabilkan harga pangan, melalui kegiatan operasi pasar. [dar.bb]

Tags: