Dinas PUPR Jombang Angkat Eceng Gondok dan Normalisasi Sungai

Eceng Gondok di Kali Jombang Kulon Desa Tambakrejo, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang dibersihkan petugas dari Dinas PUPR Kabupaten Jombang.

Mitigasi Bencana Musim Hujan

Jombang, Bhirawa
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Jombang melakukan pembersihan tanaman air yakni Eceng Gondok yang tumbuh subur di sungai dan saluran. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya bencana, karena saat ini sudah memasuki musim penghujan.

Kepala Dinas PUPR Kabupaten Jombang, Bayu Pancoroadi mengatakan, usai melakukan pendataan pengangkatan tanaman air sudah dilakukan sebelum masuk musim penghujan.

“Teman-teman SDA sampai sekarang juga masih melakukan pengangkatan dan pembersihan Eceng Gondok di sungai dan saluran,” kata Bayu Pancoroadi.

Bayu Pancoroadi menjelaskan, ada banyak titik baik sungai maupun saluran yang ditumbuhi Eceng Gondok. Di antaranya yang sudah dilakukan penanganan, Kali Jombang Kulon di Desa Tambakrejo, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang.

“Lalu di Sekunder Gude-Ploso, pengangkatan sampah bekerjasama dengan DLH Jombang,” tambahnya. Kemudian di Afvoer Gabus di Desa Jatigedong, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang yang merupakan anak Kali Marmoyo. Di lokasi selain pembersihan tanaman air juga dilakukan normalisasi.

“Begitu juga di Kali Made (Desa Made, Kecamatan Kudu, Kabupaten Jombang) yang mengalir ini kemarin bekas potongan bambu sehingga menghambat,” tuturnya.

Menurutnya, langkah tersebut dilakukan sebagai upaya mitigasi bencana. “Agar tidak menghambat aliran air, karena khawatirnya ketika terkumpul di hilir jembatan atau bendung menjadikan sumbatan, pada akhirnya membuat limpasan air ke permukiman,” beber Bayu Pancoroadi.

Selain itu, normalisasi juga terus dilakukan. Di antaranya yakni di Kali Dor di Desa Brangkal, Kecamatan Bandarkedungmulyo, Afvoer Pilang di Desa Banjarsari dan Desa Tinggar, Kecamatan Bandarkedungmulyo, Afver Blimbing mulai dari Desa Kayangan, Kecamatan Diwek hingga Desa Blimbing, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang.

“Kemudian di Sekunder Melik di Desa Wuluh, Kecamatan Kesamben,” jelas Bayu Pancoroadi. Untuk saat ini, penanganan dilakukan di sepanjang sungai.

“Kita mintanya sekalian tuntas, tapi melihat kesiapan pihak desa. Karena ketika mereka tidak siap pengamanan, maka alat kita geser,” pungkas Bayu Pancoroadi. [rif.adv]

Tags: