ECS Gelar ‘Container’ untuk Ekpresdikan Bakat dan Kreativitas Siswa

Seorang siswa yang juga sebagai seorang young coach pada container fotografi, Sebastyan Kurniawan, menunjukkan karya foto kepada salah seorang guru saat gelaran ekshebisi hasil kegiatan intrakurikuler di ECS Surabaya. [zainal ibad]

Surabaya, Bhirawa
Sekolah internasional Elyon Chistian School (ECS) Surabaya menggelar program yang dapat mendukung bakat dan kemampuan siswa, dari jenjang SMP hingga SMA melalui program intrakurikuler yang mereka sebut dengan ‘Container’.
Ratusan siswa ECS Surabaya mengekspresikan bakat dan berbagai macam kreativitas yang terdapat pada program intrakurikuler melalui gelaran ekshibisi. GAC Director of Studies ECS, Sony Kurniawan mengatakan program ini mendukung bakat dan kemampuan siswa dari jenjang SMP hingga SMA.
“Nah, berbagai macam program intrakurikuler ini kami menyebutnya ‘Container’. Lokasi kegiatan atau pamerannya di sekolah,” ujarnya saat pembukaan kegiatan di Gedung ECS Surabaya, Jumat sore.
Soni menjelaskan, setelah diterapkannya Merdeka Belajar pada 19 Agustus 2021, ECS hadir dengan 14 jenis intrakurikuler, antara lain desain grafis, musik, fotografi dan sinematografi, public speaking, bahasa, recycling, programming, make up artist, charity, kesenian dan lainnya.
Tak hanya bagi siswa, kata Sony, kegiatan intrakurikuler ini juga dapat memberikan kesempatan bagi para guru menjadi pelatih di setiap kegiatan untuk menunjukkan kebolehan dan kemampuannya di bidang terkait.
“Para guru yang dilibatkan memiliki kemampuan yang mumpuni untuk melatih para siswa mengembangkan talenta mereka,” ucap dia.
Sony yang juga Talking Masters CCA Coach itu menjelaskan, kegiatan intrakurikuler yang digelar dapat ditunjukkan dalam kegiatan belajar mengajar para siswa dan guru di kelas. “Ini disebut juga dengan istilah Learn to Learn,” katanya.
Salah satu caranya, lanjut Sony, hasil foto karya seorang siswa yang mengikuti intrakurikuler fotografi pada saat proses belajar atau saat siswa mempresentasikan hasil belajar.
Sementara itu, salah satu bukti keberhasilan penerapan intrakurikuler yaitu diangkatnya Sebastyan Kurniawan sebagai seorang young coach pada container fotografi. Kemampuannya mengolah apa yang dilihatnya menjadi sebuah karya dalam bentuk foto juga ia kembangkan melalui kegiatan intrakurikuler di sekolah.
Bermula ketika ia menginjak jenjang 2 SMP, Sebastyan mendapatkan undangan untuk menjadi member klub jurnalistik dan mendapatkan pelatihan secara langsung dari pelatih klub. Selama hampir dua tahun setelahnya, dia membagikan ilmu yang didapatnya kepada teman – teman dan akhirnya bersama dengan seorang guru berinisiatif untuk mendirikan klub Fotografi dan Sinematografi, hingga akhirnya ia dinobatkan menjadi Young Coach.
Menurutnya, kegiatan intrakurikuler yang diadakan oleh sekolah membantunya mengembangkan skill dan kemampuan yang ia miliki. ”Setelah dibimbing dan diajarkan, saya dapat belajar dan mengembangkan skill dan pengetahuan saya di dunia fotografi,” tandasnya. [iib.fen]

Tags: