Gubernur Khofifah Pimpin Misi Dagang ke Maluku

Gubernur Jatim Khofifah bersama Gubernur Maluku, Murad Ismail saat melihat produk di Misi Dagang Jatim-Maluku yang digelar di The Natsepa Resort and Convention Center, Kota Ambon, Kamis (2/12).

Delapan Jam Transaksi Catat Rp232,74 Miliar
Pemprov Jatim, Bhirawa
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa memimpin misi dagang ke Maluku Tengah, Provinsi Maluku, Kamis (2/12). Agenda ini dilakukan sebagai upaya mendorong percepatan pemulihan ekonomi dua provinsi tersebut akibat Pandemi Covid-19.
Hingga pukul 17.18 WIT, total transaksi Misi Dagang dan Investasi antara Jatim-Maluku mencapai Rp 232,74 Miliar. Meski secara sistem telah ditutup tetapi transaksi dagang antara pedagang dan pembeli baik dari Maluku maupun dari Jatim tetap berjalan secara berkelanjutan pasca misi dagang dan investasi ini.
Dari Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020 menyatakan, total nilai transaksi pembelian Maluku ke Jatim berada diperingkat kedua setelah DKI Jakarta, dengan jumlah Rp. 2,43 Triliun atau setara dengan 30,52% diantaranya ialah komoditas pembelian terbesar ialah obat-obatan, minyak diesel dan sepeda motor. Sementara untuk kontribusi Maluku ke Jatim Rp 251,14 Miliar dengan komoditas Tembaga, Ikan Beku dan Kayu Balok.
Capaian ini membuktikan kuatnya kerja sama antar kedua provinsi terutama pada sektor perdagangan. “Kami meyakini bahwa ada banyak potensi kerja sama antara Jatim dengan Maluku. Dalam momen Natal dan Tahun Baru, Jatim siap menjadi mitra utama Maluku dalam pemenuhan barang kebutuhan pokok. Jatim juga memberikan dukungan penuh bagi Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional,” kata Gubernur Jatim, Khofifah Indar parawansa saat Misi Dagang Jatim yang digelar di The Natsepa Resort and Convention Center , Kota Ambon.
Ibukota Provinsi Maluku, Ambon, menjadi tempat gelar Misi Dagang antara Provinsi Jatim dengan Provinsi Maluku pada tahun 2021 – sekaligus merupakan kali kedua setelah sebelumnya dilaksanakan pada tahun 2016. Misi Dagang kali ini dihadiri langsung oleh Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa dan Gubernur Maluku, Murad Ismail.
Pemulihan ekonomi akibat dampak pandemi , lanjut Gubernur Khofifah menjadi agenda prioritas Pemerintah Provinsi Jatim. Salah satu upaya menuju Jatim Bangkit dilakukan melalui kerja sama dan sinergitas dengan mitra terkait.
Misi Dagang terang Gubernur Khofifah dapat menjadi sarana untuk menggali potensi dan kerja sama antarpelaku usaha, serta meningkatkan kerja sama strategis di sektor industri, perdagangan, pariwisata, dan investasi.
Ia mengatakan bahwa hubungan dagang antar kedua provinsi telah terjalin dengan baik. Jatim memiliki peranan signifikan bagi Maluku dengan proporsi sebesar 30,52% dari total transaksi pembelian Maluku.
Jatim selama ini memasok beras, jagung, telur, tepung terigu, tepung tapioka, gula pasir, dan makanan ternak ke Maluku. Selain itu, Jatim juga menjadi salah satu provinsi tujuan penjualan terbesar bagi Maluku dengan kontribusi sebesar 31,83% dari total transaksi penjualan Maluku. Maluku memasok beberapa komoditas unggulannya ke Jatim, diantaranya cengkeh, kopra, ikan, rumput laut, biji kelapa sawit, dan kemiri.
“Misi Dagang merupakan salah satu sarana untuk memperluas jaringan pasar produk unggulan Jatim dan Maluku, sekaligus bertujuan untuk mendukung upaya substitusi impor bahan baku/bahan penolong, serta memperkecil disparitas harga barang kebutuhan pokok antar daerah”, ungkap Gubernur Khofifah.
Komoditas unggulan yang diperdagangkan sangat beragam, diantaranya beras, jagung, bibit tanaman, olahan rempah, sayur dan buah, telur, olahan daging, olahan ikan, kakao dan olahannya, kerajinan kulit ukir, sepatu, tas perempuan, fashion/aksesoris, hingga peralatan dapur. [gat]

Tags: