Gubernur Resmikan Dermaga Movable Bridge II Pelabuhan Penyeberangan Jangkar Situbondo

Gubernur Khofifah Indar Parawansa (tengah), Bupati Situbondo Karna Suswandi (dua kanan). Wabup Khoirani (satu kanan), Plh Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono (dua kiri) dan Kadishub Jatim Nyono saat meresmikan dermaga movable bridge II Pelabuhan penyeberangan Jangkar Situbondo Minggu [19/12]. [sawawi]

Miliki Profitabel, Harus Ajukan Izin LDS
Situbondo, Bhirawa
Pembangunan dermaga movable bridge II (MB II) Pelabuhan Penyeberangan Jangkar Situbondo diresmikan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansah, Minggu (19/12). Ikut mendampingi diantaranya, Sekdaprov Jatim, Kadishub Provinsi Jatim, Bupati Situbondo Karna Suswandi dan jajaran Forkopimda Situbondo, pimpinan OPD bersama Muspika Kecamatan Jangkar.
Menurut Gubernur, koneksitas darat laut dan udara maupun koneksitas berbasis transformasi digital saat ini keberadaannya sangat penting. Dalam kesempatan ini, imbuh Gubernur, juga ada suport sambungan listrik ke rumah tangga tertentu dan sejumlah kelompok masyarakat (pokmas) di Situbondo. “Ya saat ini masih ada masyarakat di Jatim dan beberapa daerah yang rumahnya belum teraliri listrik. Ini menjadi tugas bersama untuk melakukan pemetaan secara lebih detail,” papar Gubernur.
Untuk menindaklanjuti hal tersebut, Gubernur meminta Bupati Karna Suswandi untuk berkoordinasi dengan Dinas ESDM Jatim dan PLN sehingga nanti bisa dipastikan apakah terkait dengan PLTS atau pembangkit listrik yang lain. “Untuk itu mari kita detailkan kebutuhan mendasar masyarakat sehingga anak anak bisa belajar dengan baik. Selain itu masyarakat juga bisa beribadah dengan baik serta aktivitas bisa bergerak dengan lebih baik,” terang Gubernur.
Lebih jauh Gubernur menjelaskan, persolan tersebut pernah dikoordinasikan dengan seluruh Dirjen Perhubungan termasuk Dirjen Hubla yang sangat memahami tentang Pelabuhan Jangkar. Gubernur meminta agar Pelabuhan Jangkar di suport dengan pulau pulau di depan dan kemungkinan mengajukan izin untuk LDS (Long Distancing Suport) ke Pelabuhan Lembar, Mataram dan Kupang, NTT. “Ini sudah berjalan dua tahun lalu. Nah jika ada asesment ada yang ingin melewati Jangkar, maka kemungkinan kita akan mengajukan izin kembali,” papar Gubernur.
Rencana itu, terang Gubernur, harus dibuat kalkulasi secara ekonomi karena memiliki profitabel. Maka dari itu, sebut Gubernur, pihaknya akan melakukan pengajuan izin kembali ke pusat, sehingga ada pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.
“Kita akan terus kembangkan Pelabuhan Jangkar karena memiliki nilai tambah yang besar serta memiliki multi efek yang harus dijaga. Tolong juga dermaga Jangkar ini dijaga kebersihannya. Semoga ini memberikan manfaat yang besar bagi kita semua,” pungkas Gubernur.
Sementara itu Bupati Situbondo Karna Suswandi mengatakan, dermaga ini, memiliki arti penting dan strategis bagi masyarakat Situbondo karena memiliki akses yang lebih luas. Dimana, ujarnya, sebelumnya hanya melayani akses transportasi laut ke Madura, kini bisa tersambung akses laut ke kawasan Indonesia bagian timur. “Sebelum peresmian ini ada Investor datang dan meminta agar akses Pelabuhan Jangkar bisa berkembang ke kawasan Indonesia Timur dengan hanya menempuh waktu 11 jam. Oleh karena itu saya memohon kepada ibu Gubernur untuk membangun dermaga lain di sebelah Jangkar dengan anggaran 30 miliar,” tutur Bupati Karna. [awi]

Tags: