Kenaikan BBM Bersubsidi Ganggu Perputaran Roda Ekonomi

Aksi PMII Bondowoso menolak kenaikan harga BBM bersubsidi. (Ihsan Kholil/Bhirawa)

Bondowoso, Bhirawa
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Bondowoso menolak kenaikan BBM bersubsidi, hal ini dilakukan setelah Pemerintah resmi menaikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi (3/9).

Aksi PMII itu digelar karena kenaikan BBM bersubsidi menuai polemik di tengah masyarakat. Dan juga karena sendi-sendi perekonomian masyarakat belum pulih sepenuhnya dampak covid-19.

Puluhan massa aksi bergerak dari Graha PMII Bondowoso menuju Gedung DPRD setempat. Setelah menyampaikan tuntutannya, ratusan massa menuju kantor Pemkab. Massa aksi sempat terjadi saling dorong dengan aparat karena tidak kunjung ditemui oleh pejabat pemerintah.

Ketua Umum PC PMII Bondowoso, Firman Zah, dalam orasinya menyampaikan, naiknya harga BBM sangat mengganggu hajat hidup orang banyak dan berdampak buruk bagi masyarakat menengah ke bawah.

“Ketika BBM naik, pasti akan merambat ke seluruh sektor termasuk harga komoditas kebutuhan dasar masyarakat,”ungkapnya saat dikonfirmasi, Senin (5/9).

Kata Firman, dengan menaikkan harga BBM akan mengganggu perputaran roda ekonomi, transportasi, industri, pertanian, kelautan dan perikanan, pariwisata, jelas akan sangat terdampak.

“Mestinya pemerintah fokus untuk memberantas penyalahgunaan penerima manfaat tersebut,” terang Kader PMII At Taqwa Bondowoso itu.

Menurutnya, relokasi sebagian anggaran BBM bersubsidi ke bansos bukanlah menjadi jalan keluar yang solutif, mengingat bansos sendiri masih banyak permasalahan dari hulu ke hilir terkait mekanisme dan teknis penyerapannya.

“Bansos yang diberikan tidak menjamin adanya kesejahteraan bagi masyarakat kelas bawah. Ini akan muncul kegaduhan baru ditengah-tengah masyarakat dan memperlambat gerak perekonomian,” terangnya.

Sementara itu, Kordinator Aksi, Imron Rosidi, meminta dengan tegas agar pemerintah bertindak dengan serius dalam mengatasi problematika yang terjadi.

“Harus mengutamakan kesejahteraan dan kepentingan rakyat di kalangan menengah ke bawah,” katanya.

Imron menyampaikan tuntutan PC PMII Bondowoso dalam aksi yang bertajuk September Bergerak tersebut. “PMII Bondowoso menolak secara tegas kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi dan mendesak pemerintah memberantas mafia Bahan Bakar Minyak (mafia BBM),” terangnya.

Selain itu, pihaknya juga mendorong pemerintah untuk membuka keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan penyaluran BBM bersubsidi. “Libatkan masyarakat dalam penyaluran BBM Subsidi,” katanya.

Sementara, Ketua DPRD Bondowoso H. Ahmad Dhafir menyambut massa aksi PMII di depan kantornya. Pihaknya berjanji akan menyampaikan apa yang menjadi tuntutan sahabat-sahabat PMII Bondowoso.

“Kami di daerah tidak punya kewenangan, tapi kami akan menyampaikan pada DPR pusat, apa yang menjadi tuntutan PMII Bondowoso,”katanya. [san.gat]

Tags: