Mengurangi Kemacetan Akut Kota Sidoarjo

Oleh :
Mochammad Firman H
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Program Studi Ilmu Komunikasi

Kemacetan di Sidoarjo pada tahun 2019 ini bisa dibilang sudah masuk tahap akut atau parah. Jumlah kendaraan yang melintas di jalan raya pada setiap harinya, utamanya di jam berangkat dan pulang kerja, mencapai ratusan. Semua kendaraan seperti sepeda motor, mobil, bus, becak, membuat ruas jalan serasa penuh sesak.
Kendaraan yang paling mendominasi di setiap jalan raya yaitu sepeda motor yang jumlahnya ribuan yang setiap hari semakin bertambah dan semakin memadati jalan raya, tak terkecuali dengan mobil, truk, dan bis di jalan raya Sidoarjo juga sudah mulai ramai dan memadati jalan raya hingga kemacetan pun tak bisa di hindari lagi.
Yang paling amat terasa kemacetan di Sidoarjo bisa dirasakan di titik-titik daerah seperti aloha waru, prempatan gedangan, prempatan gudang gedangan, prempatan puri surya jaya, jalur menuju lingkar timur Sidoarjo, lingkar timur, alun-alun Sidoarjo, rumah sakit umum Sidoarjo, prempatan gelam dan jalan raya depan tanggul lumpur lapindo porong.
Di tahun 2019 saja sudah seperti ini dapat di bayangkan mungkin 5 tahun yang akan datang Sidoarjo mungkin bisa menjadi seperti kota Jakarta atau bahkan bisa jadi lebih parah lagi kalau tidak segera di tanggulangi oleh pemerintah kota Sidoarjo. Bisa di katakan 2019 Sidoarjo mengalami kemacetan yang terparah dari tahun sebelumnya.
Pemerintah harus lebih memperhatikan hal ini karena akibat kemacetan ini masyarakat dapat di rugikan sehingga banyaknya waktu yang terbuang sia-sia di jalan, ada pepatah yang mengatakan waktu adalah uang. Jadi seharusnya masyarakat bisa lebih produktif lagi kalau saja kemacetan di Sidoarjo bisa di tangani dengan segera. Tak hanya rugi dari sifat materi saja tetapi masyarakat juga di rugikan dari sifat kejiwaan karena kalau masyarakat terlalu lama di jalan, masyarakat yang ada di jalan Sidoarjo juga akan semakin cepat setres gampang emosi karena terkena dampak kemacetan, teriknya sinar matahari dan badan yang lebih capek lagi karena usai bekerja terus pulang kena kemacetan di jalan. Bisa di bayangkan hanya karena kemacetan di jalan masyarakat bisa beradu cekcok di jalan, dan bahkan bisa lebih parah lagi kecelakaan di jalan raya tak dapat di hindari dan korban jiwa akan semakin bertambah lagi karena badan yang sangat lelah setelah bekerja.
Sudah menjadi rahasia umum, kemacetan di Sidoarjo diakibatkan oleh semakin banyaknya kendaraan baru yang turun di jalan raya dan matinya lampu lalu lintas yang sempat terjadi beberapa waktu lalu. Tetapi tak hanya itu saja kemacetan di Sidoarjo juga di sebabkan oleh banyak hal di antaranya :
Pertama, parkir liar yang terjadi di sepanjang pinggiran jalan raya yang memakan sebagian jalan raya atau bahkan seper 4 jalan raya. Mobil-mobil dan truk yang berhenti sembarangan hanya karena pengemudinya ingin membeli sesuatu, atau menurunkan muatan, sepeda motor yang parkir sembarangan yang sengaja di parkir di pinggir jalan oleh pemiliknya, tukang becak yang membawa muatan yang berlebih seperti contohnya membawa kayu, paralon dan bahan-bahan bangunan yang lainnya yang seharusnya tidak di bawa atau di muatan oleh kendaraan seperti becak ini, angkutan angkutan umum dan bus bus kota yang menurunkan penumpang di sembarang tempat, dan bahkan parkir parkir liar yang di sengaja di pinggir pinggir jalan raya yang di jaga oleh tukang parkir liar.
Kedua, para tukang penyebrang jalan liar, tukang penyebrang jalan liar inilah masalah yang kedua. Sering sekali menjumpai para tukang penyebrang liar ini di tempat kendaraan berputar balik arah atau tempat tempat penyebrangan umum yang seharusnya mungkin tidak membutukan jasa ini.
Ketiga, para pedagang yang nakal yang menempatkan dagangannya di sembarang tempat yang ujung ujungnya memakan jalan raya untuk lapak jualan mereka dan tempat berhentinya pembeli mereka. Hal ini yang nantinya merugikan orang lain dan berdampak membuat kemacetan di jalan raya akan bertambah parah.
Keempat, inilah yang sangat mendominasi yaitu semakin banyaknya kendaraan baru yang turun ke jalan raya setiap harinya, turunnya kendaraan kendaraan ini lah yang membuat semakin menumpuknya, sesaknya dan semakin ramainya jalan raya di kota Sidoarjo. Mungkin tidak hanya di kota Sidoarjo saja mungkin kota kota lain juga merasakan hal yang sama. Bahkan, menurut keterangan beberapa warga asli Sidoarjo yang sejak kecil tinggal di kota ini dan tahu perkembangan lalu lintasnya, penyebab kemacetan juga di sebabkan oleh hal ini.
Penyelesaian dari masalah ini yang harus di lakukan oleh banyak pihak tidak hanya peran pemerintah saja tetapi juga kesadaran dari masyarakat.
Pertama, yang membutuhkan peran pemerintah yaitu mungkin harus membuat rambu rambu larangan parkir dan stop sembarangan yang lebih banyak dan terletak di tempat yang mudah terlihat dan jangan sampai tertutup oleh daun atau batang pohon yang semakin lebat selain membuat rambu mungkin pemerintah juga harus membuka lapangan pekerja untuk tukang parkir liar ini supaya mendapatkan pekerjaan yang layak. Dan untuk peran masyarakatnya sendiri mungkin sekarang harus lebih mengerti lagi jangan memarkir kendaraan sembarangan carilah tempat yang tepat untuk kendaraan itu sendiri jangan sampai mengganggu pengguna jalan lain dan jangan membawa muatan yang berlebihan untuk kendaraan tradisional seperti becak.
Kedua, peran pemerintah mungkin sama dengan masalah yang pertama yaitu membuat lapangan pekerjaan baru untuk tukang penyebrang jalan liar dan mungkin menggantikan tugas para tukang penyebrang jalan degan mengerakan anggota polisi untuk menjalankan tugas penyebrangan di setiap waktu pagi – malam sampai pagi lagi. Dan untuk peran masyarakat lebih baik mencari pekerjaan yang lainnya yang lebih menghasilkan dari pada harus menyebrangkan kendaraan khususnya bagi tukang penyebrang jalan itu sendiri.
Ketiga, peran pemerintah yaitu dengan mengerahkan anggota SATPOL PP untuk membersikan para pedagang yang nakal ini dan jangan lupa juga untuk memberikan tempat berjualan yang layak untuk para pedagang. Dan peran masyarakat mungkin masyarakat juga harus mengerti aturan dan sadar diri juga kalau tidak ada tempat yang layak untuk berjualan jangan memaksakan diri untuk berjualan di jalan jalan lebih baik berjualan di rumah, desa atau berjualan di toko online saja. Jaman sekarang berjualan di toko online juga sudah sangat mudah dan tidak perlu memikirkan modal untuk membangun tempat berjualan.
Keempat, peran pemerintah yaitu harus memperhatikan lagi angkutan angkutan umum kota yang keadaannya tidak layak beroprasi harus segera di perbaiki hal ini harus di lakukan untuk menarik minat masyarakat untuk naik angkutan umum lagi. Peran masyarakat mungkin mulai saat ini harus mulai meminati naik angkutan umum lagi atau bersepeda lebih menyehatkan badan.
Seandainya solusi itu bisa di terapkan, sangat mungkin kemacetan akut di beberapa jalan raya Sidoarjo, bisa terurai. Tentunya itu butuh trobosan pemerintah dan juga kesadaran masyarakat sebagai pengguna jalan untuk tertib berlalu lintas sehingga menciptakan keadaan lalu lintas yang kondusif dan tidak macet lagi.

———- *** ————-

Rate this article!
Tags: