Menkes RI Kunjungi Pesantren Tebuireng Jombang

Menteri Kesehatan Menteri Kesehatan RI, Nila Farid Moeloek bersama Bupati Nyono Suharli Wihandko, Wakil Bupati Hj Mundjidah Wahab serta Forpimda Jombang melakukan gerakan Minum Air di halaman RSUD Jombang [ramadlan/bhirawa]

(Capai Angka 25 Persen, Hipertensi Penyumbang Terbesar Penyakit Gagal Ginjal)
Jombang, Bhirawa
Menteri Kesehatan RI Nila F Moeloek mengunjungi Pesantren Tebuireng Jombang, Sabtu (11/3). Kunjungan ke pesantren yang dipimpin KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah) tersebut dalam rangka pembukaan bakti kesehatan nasional telinga, pendengaran dan mata yang digagas oleh Perhimpunan Dokter Spesialis THT Bedah Tenggorok Indonesia (Perhati KL).
Di pesantren yang dipimpin adik kandung Gus Dur ini, Menkes memberikan bantuan 500 alat bantu dengar yang diberikan oleh Starkey Foundation dan THT Promotif Kit dari BPJS Kesehatan, serta menyerahkan secara simbolik 2,5 ton makanan tambahan bagi 1.400 santri Tebuireng.
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Pusat Perhati KL Soekirman Soekin mengatakan, Bakti Kesehatan Nasional Telinga, Pendengaran dan Mata ini melibatkan 200 dokter spesialis THT dan mata yang datang dari berbagai daerah. “Dalam tiga hari ke depan, tim kami akan melakukan kegiatan bersih-bersih telinga (BBT) bagi 5.000 santri,” ujar Soekirman.
Selain BBT, Persatuan Dokter Mata Indonesia (Perdami) juga akan melakukan operasi katarak bagi 30 pasien. “Kami berterima kasih atas dukungan kolega dari Perdami yang turut bergabung dan meramaikan bakti kesehatan nasional ini,” imbuhnya.
Hipertensi
Sementara itu, Menteri Kesehatan RI, Nila Farid Moeloek mengatakan angka penderita penyakit hipertensi di Indonesia masih cukup tinggi, yakni mencapai 25,8 persen dari penduduk Indonesia. Hipertensi ini penyumbang terbesar penyakit gagal ginjal dan sakit jantung.
Hal ini disampaikan Menkes saat melakukan kunjungan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jombang, Sabtu (11/03) siang usai mengunjungi Pesantren Tebuireng. “Angka penderita hipertensi sekitar 25, 8 persen dari keseluruhan jumlah masyarakat negeri kita. Penyakit ini adalah penyumbang terbesar penyakit gagal ginjal dan sakit jantung,” paparnya saat pencanangan gerakan Ayo Minum Air (Amir) dalam rangka peringatan World Kidney Days.
Dikatakan, selain hipertensi, diabetes (kencing manis) juga adalah penyakit yang bermuara pada penyakit gagal ginjal. Karenanya, Menkes Moeloek meminta perlunya deteksi dini ke hulu penyebab penyakit gagal ginjal yang tinggi di Indonesia, salah satunya adalah dengan melihat penyakit-penyakit penyebabnya. “Penanganan penyakit gagal ginjal dengan transplantasi ginjal selama ini banyak menemui kesulitan. Faktor minimnya ketersediaan ginjal sehat sebagai sarana transpalantasi adalah salah satunya,” bebernya.
Oleh karena itu Menkes  memberikan gambaran alternatif pencegahan penyakit gagal ginjal dengan kembali pada pola hidup sehat, salah satunya adalah dengan mengkonsumsi banyak air putih yang sehat dan bersih. “Makanya seperti gerakan minum air tadi, salah satu tujuannya adalah untuk mencegah penyakit ini (gagal ginjal),” tambahnya.
Tingginya angka penyakit gagal ginjal ini diketahui setelah ada pendataan pembiayaan pengobatan dalam BPJS. Menurut Menkes, nominal dalam BPJS mencapai angka sekitar dua Trilyun Rupiah per tahun untuk biaya cuci darah penderita gagal ginjal.
Pembiayaan pengobatan dalam BPJS jika di prosetase, 80 persen untuk rawat inap dan 20 persen nya untuk biaya rawat jalan. Menkes berharap ke depan angka ini bisa berbalik 20 persen untuk klaim rawat inap dan 80 persen untuk klaim rawat jalan.
Dari tujuh penyakit yang mempunyai angka klaim tertinggi dalam BPJS diantaranya adalah penyakit Jantung, Kanker, Ginjal, Gagal Ginjal, dan Diabetes.” Namun kita berharap dari yang  80 persen itu bisa kembali sehat, yang dirawat inap cukup 10 sampai 20 persen saja,” pungkasnya.
Dalam pencanangan gerakan Minum Air (Amir) di Jombang kali ini juga diikuti ratusan siswa Sekolah Dasar di Jombang. Forpimda Jombang, di antaranya Bupati Jombang Nyono Suherli Wihandoko, Wakil Bupati Hj. Mundjidah Wahab, Ketua DPRD Jombang Joko Triono, Kapolres serta Dandim Jombang juga tampak hadir dalam pencanangan gerakan Minum Air oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia. [rur]

Tags: