Mentan Tegaskan Jatim Tak Perlu Impor Beras

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bersama Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi saat panen raya di Desa Sumberaji , Kec. Sukodadi, Kab. Lamongan. [alimun hakim]

Lamongan, Bhirawa
Data dari Badan Pusat Statistik, produktivitas pertanian di Kabupaten Lamongan pada tahun 2023 ini terhadi peningkatan dari tahun sebelumnya. Hasil rata – rata panen di Kabupaten Lamongan cukup tinggi hingga mencapai 7,3 ton perhektar.
Atas data itulah Menteri Pertanian RI Prof. Sr. H. Syahrul Yasin Limpo, S.H M. menegaskan jika Jawa Timur tak perlu impor beras.
“Kabupaten Lamongan merupakan daerah yang sangat strategis dibidang pertanian, kalau ada orang yang meragukan potensi pertanian di Indonesia, maka mereka harus datang kesini, dan lihat betapa sumber daya pertanian yang ada di Kabupaten ini sangat baik” jelas Mentan Syahrul Limpo didepan para petani Lamongan dalam Panen Raya Padi di Desa Sumberaji, Kecamatan Sukodadi, Kabupaten Lamongan, Rabu (15/2).
Lebih lanjut Mentan menjelaskan, bahwa secara keseluruhan produksi padi dalam negeri di tahun 2022 merupakan angka tertinggi di sepanjang sejarah Indonesia merdeka. “Berdasarkan data yang ada, produksi kita di tahun 2022 mencapai lebih dari 32 juta ton, dan ini tertinggi, bahkan sekarang ini kita sudah memasuki masa panen” ungkapnya.
Atas capainya prosuktivitas tersebut, Syahrul Limpo meminta agar semua menghargai jasa petani begitu besar dan luar biasa. Menjaga indonesia harus menjaga pertanian agar lebih baik. “Ngurusin pertanian juga merupakan bela negara. Menjadi petani adalah pejuang bangsa. Maka kita harus terus menghargai jasa petani,” pintanya.
Sementara itu Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, mengungkapkan bahwa di tahun 2022, Kabupaten Lamongan mampu menghasilkan lebih dari satu juta ton beras. Ia berharap ditahun – tahun mendatang, Kabupaten yang dimpimpinnya mampu mencetak angka produksi yang lebih tinggi.
“Ini semua adalah semangat para petani semua, yang terus berinovasi dan berinisiatif, sehingga produktivitas kita secara keseluruhan terus meningkat” ungkapnya.
Ditempat yang sama, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi menyatakan bahwa tahun ini sejumlah wilayah di Indonesia akan memasuki puncak panen raya padi di Bulan Maret hingga April.
“Bulan Februari ini memasuki panen raya padi dan diprediksi puncaknya di Maret hingga April 2023, perlu langkah antisipasi dini menyiapkan brigade panen, alat pengering dryer dan mendekatkan kostraling penggilingan ke sentra panen, menjaga agar petani memperoleh harga wajar menjelang dan saat Ramadhan dan Idul Fitri nanti” katanya.
Sebagai informasi, Potensi Luas Panen Kabupaten Lamongan pada Februari 2023 mencapai 31.080 Ha. Adapun total luas panen di Desa sumberaji Poktan sumber rejeki mencapai 147 Ha, dengan Varietas inpari 32, Provitasnya mencapai 7,3 Ton/ha. [aha.yit.wwn]

Tags: