Pembongkaran Kios Manyar Tahap 3 Terganjal Biaya Kerohiman

Stand relokasi yang dibangun untuk para pedagang. [kerin ikanto/bhirawa]

Gresik,Bhirawa.
Pelebaran jalan nasional Manyar, Kecamatan Manyar, Gresik tahap 3 masih belum bisa dilakukan. Ini karena masih terkendala biaya ongkos bongkar (kerohiman). Sebab, terdapat 6 pemilik kios meminta biaya kerohiman lebih tinggi. Mereka minta Rp. 30 juta dari Rp. 7 juta yang ditawarkan.

Camat Manyar, Zainul Arifin, menjelaskan ke 6 pemilik kios itu sudah diberi batas waktu (dead line). Jika dalam pekan ini ke 6 pemilik kios itu tetap menolak biaya kerohiman yang ditawarkan Pemkab, akan dilakukan pembongkaran secara paksa.

“Kita beri batas waktu sampai Minggu ini. Kalau tidak mau biaya kerohiman Rp. 7 juta, mohon maaf, terpaksa akan dibongkar paksa,” tutur Zainul, Selasa (16/1).

Dituturkan Zainul, agar mereka berubah pikiran pendekatan secara persuasif sudah pernah dilakukan. Namun, ke 6 pemilik kios itu tetap menolak. Mereka tetap minta biaya kerohiman Rp. 30 juta dengan beragam alasan. Sementara, untuk biaya kerohiman itu sendiri tidak sama.
Tergantung luas dan bentuk bangunan.

Untuk pemilik kios lainnya kata Zainul, sudah tidak ada masalah. Mereka sudah bersedia menerima biaya kerohiman yang sudah diberikan. “Bahkan sebagian sudah ada yang membongkar kiosnya sendiri – sendiri sebelum dibongkar petugas,” ucap mantan Sekcam Kebomas ini.

Ditambahkan Zainul, sementara untuk kios relokasi kini masih dalam proses pengerjaan. Kendati demikian, sudah ada 36 kios yang sudah bisa ditempati. Untuk penempatan stand relokasi itu menjadi kewenangan Pemdes Sidomukti.

Untuk pelebaran jalan nasional itu sebelumnya pembongkaran kios tahap 1 dan 2 sudah dilakukan beberapa bulan lalu. Pembongkaran kios berlangsung lancar dan aman. Setidaknya, terdapat 105 kios yang dibongkar untuk pelebaran jalan nasional itu. [eri.bb]

Tags: