Pemilu 2024 dan Politik Santun Generasi Milenial

Oleh :
Andy Afandy Siga
CEO Legalyn dan Caleg Muda Partai Perindo Dapil 2 Jakarta

Pemilu 2024 sudah di depan mata. Tepat pada tanggal 14 Februari tahun ini masyarakat Indonesia akan memilih presiden dan anggota legislatif untuk masa jabatan lima tahun ke depan. Sebagaimana diketahui publik, pesta demokrasi tahun ini akan diikuti oleh tiga pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, yaitu nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Ketiga pasangan calon sudah diberikan waktu untuk menyampaikan visi dan misi melalui serangkaian kampanye dan debat yang difasilitasi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). KPU pun telah menetapkan 204.807.222 warga negara sebagai pemilih atau masuk Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024. Dari DPT tersebut, lebih dari separuh pemilih adalah generasi Z dan milenial. Sebanyak 48.800.161 (22,85%) pemilih merupakan generasi Z. Sementara pemilih generasi milenial sebanyak 66.882.389 orang (33,60%). Itu artinya, jumlah pemilih generasi Z dan milenial sebanyak 113.622.550 orang.

Meningkatnya jumlah pemilih muda patut kita syukuri dan bukan sekadar dilihat sebagai data statistik saja. Angka ini merupakan potensi yang harus dimaknai sebagai modal besar bagi Indonesia untuk menjadi bangsa yang lebih maju di tengah beragam tantangan yang semakin kompleks.

Di tengah krisis kepemimpinan yang sedang terjadi di negeri ini, politisi muda dengan gagasannya yang brilian menjadi angin segar dan diharapkan mampu membawa perubahan bagi pembangunan ke depan. Politik gagasan yang ditawarkan anak-anak muda merupakan kekuatan di tengah defisitnya gagasan dalam pentas perpolitikan nasional belakangan ini.

Menariknya lagi, generasi muda tidak hanya ingin menjadi objek politik semata. Mereka ingin ambil bagian memajukan bangsa ini melalui jalur politik. Beberapa tahun belakangan sudah banyak kalangan anak muda yang terjun ke panggung politik dan menempati posisi penting, seperti menteri, kepala daerah dan wakil rakyat di parlemen. Mengingat potensi generasi muda sangat besar, maka kita berharap semoga semakin banyak generasi muda yang ikut membangun politik yang lebih berkeadaban.

Pendidikan Politik
Sikap rasional, kritis, cerdas dan penuh dengan gagasan brilian menjadikan preferensi politik generasi muda berbeda dengan generasi pendahulunya. Meskipun demikian, dalam konteks politik generasi muda perlu mendapatkan bimbingan dan pencerahan terkait politik yang santun dan berkeadaban.

Politik itu harus didasarkan pada etika. Etika politik merupakan prinsip dasar yang dijadikan pijakan dalam menjalankan roda pemeritahan. Generasi muda yang terjun ke dunia politik harus mendapatkan pemahaman politik yang benar. Mereka perlu didorong untuk mendepankan etika dan moral. Jangan karena ingin berkuasa kita malah melupakan adab dalam berpolitik. Generasi muda harus memiliki kedewasaan berpolitik yang salah satunya ditunjukkan dengan menghormati rival politiknya, terutama lawan politik yang lebih tua.

Mendekati Pemilu 2024 intensitas politik semakin panas. Media sosial seringkali diramaikan dengan kosakata bernada kebencian dan permusuhan. Jurus-jurus bernuansa agama juga banyak ditemukan sebagai alat pembenaran oleh masing-masing kubu. Arena debat pilpres pun diwarnai dengan kata-kata kasar dan sikap yang terkesan merendahkan paslon lain. Fenomena ini menunjukkan betapa masih jauhnya kita dari politik yang santun dan beradab.

Para politisi senior memiliki tanggung jawab untuk memberikan pendidikan politik yang santun dan beradab kepada anak-anak muda. Politisi senior harus menjadi teladan bagi politisi muda yang belum cukup ilmu dan pengalaman.

Di era perkembangan teknologi, pendidikan politik juga perlu diberikan di ruang-ruang digital mengingat sekitar 80 persen generasi milenial mengakses media sosial. Dengan cara ini pendidikan politik akan lebih efektif dan mudah diterima oleh kalangan milenial. Selain itu, partai politik harus melakukan tugas utamanya sebagai tempat untuk menyemai kader bangsa, sehingga nanti lahir politisi-politisi muda yang santun, cerdas dan beradab.

—————– *** ——————–

Tags: