Pemkot Batu Tampung Keluhan Petani dan Siapkan Solusi Pasca Pandemi

PJ Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai saat mengunjungi dan berdialog bersama Gapoktan Mitra Arjuna di Desa Tukungrejo.

Kota Batu, Bhirawa.
Pembangunan Kota Batu memiliki fokus pada 3 sektor unggulan, yaitu pertanian, pariwisata, dan UMKM. Dan sebagai salah satu fokus, pemkot terus menampung keluhan dari para petani terkait pengembangan dan pemasaran hasil pertanian mereka.

Salah satunya dengan melakukan ‘rembug tani’ secara rutin dengan para gapoktan yang tersebar di 24 desa/ kelurahan secara bergantian.

Melalui forum renbug tani itu, pemerintah kita siap mendengarkan keluhan dan masalah yang dihadapi para petani dalam mengelola lahan pertanian mereka. Dan kemudian pemkot melalui OPD terkait siap mendampingi dan mencari solusi bersama.

“Kegiatan ini sepert dahulu dikenal sebagai kelompencapir. Kita mendengar apa keluhan petani dan kita mencarikan solusi bersama,” ujar Aries Agung Paewai, Penjabat (Pj) Wali Kota Batu, Minggu (9/7).

Kegiatan rembug tani ini diagendakan 1 bulan 2 kali dengan berkeliling ke 24 gabungan kelompok tani (gapoktan) yang ada di Kota Batu.

Dengan langkah ini diharapkan bisa lebih mendekatkan pemkot dengan petani. Apalagi, tahun ini pemkot menargetkan 10 juta kunjungan wisata yang akan datang ke Kota Batu.

Diharapkan kunjungan wisata ini akan menjadi prospek bagi petani untuk turut serta memanfaatkannya. Hal ini bisa dilakukan dengan menyiapkan dari sisi kebutuhan bahan pangan, produk olahan hasil pertanian, dan juga wisata pertanian.

Dalam dialog dan diskusi rembug tani banyak sekali masukan yang diberikan petani. Dialog bukan hanya seputar pertanian, tetapi juga terkait kejadian sosial di lingkungan petani.

“Banyak masukan dari dialog dengan petani. Bukan hanya seputar pertanian, tetapi juga masalah pengangguran, stunting bahkan hutang petani yang butuh solusi,” tambah Aries.

Di antara dialog rembug tani yang telah digelar, dilakukan Pj Wali Kota Batu bersama Gapoktan Mitra Arjuna di Desa Tulungrejo, pekan lalu.

Dalam dialog tersebut juga dihadiri Khamin Tohari dan Ilyas selaku anggota DPRD Kota Batu. Selain itu juga ada Kepala Dinas Pertanian Kota Batu Heru Yulianto, Kepala Desa Tulungrejo Suliono, dan 25 Perwakilan Kelompok Tani.

Ketua Gapoktan Mitra Arjuno, Luki Budiarti mengatakan bahwa Desa Tulungrejo memiliki banyak potensi yang bisa terus dikembangkan. Di antaranya, mulai dari kesemek, kentang, dan apel, hingga kualitas dan quantity hasil olahan pertanian.

Namun demikian, semenjak pandemi semua potensi ini mengalami perubahan. Dan dengan adanya campur tangan pemkot diharapkan pertanian di Desa Tulungrejo kembali bersinar.

“Kita berharap pertanian Desa Tulungrejo kembali moncer seperti dahulu sebelum pandemi. Kita harap komunikasi dengan Pemerintah semakin baik agar dan pertanian kita semakin baik lagi,” ungkap Luki. [nas.dre]

Tags: