Penataan Jalan KH Wahid Hasyim Jombang Dimulai Pertengahan April 2021

Jalan KH Wahid Hasyim Jombang yang akan dilakukan penataan oleh Pemerintah Kabupaten Jombang, Jumat (09/04).

Jombang, Bhirawa
Pelaksanaan penataan Jalan KH Wahid Hasyim, Kota Jombang bakal dimulai pada pertengahan bulan April 2021 ini, tepatnya pada tanggal 16 April 2021 hingga pertengahan Bulan November 2021. Penataan Jalan KH Wahid Hasyim ini merupakan bagian dari rencana tata kota yang dicanangkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang. Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Permukiman (PU Perkim) Kabupaten Jombang merupakan leading sektor pekerjaan program penataan Jalan KH Wahid Hasyim tersebut.

Saat menjelaskan rencana program tersebut dihadapan jurnalis yang tergabung dalam Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jombang pada acara ngobrol pintar di Studio Radio Suara Jombang, Jumat (09/04), Kepala Dinas PU Perkim, Heru Widjajanto mengatakan, pelaksanaan penataan Jalan KH Wahid Hasyim ini dibagi menjadi 4 section yakni, section 1 Ringin Contong sampai dengan Perempatan Tugu, kemudian section 2 Perempatan Tugu sampai dengan Perempatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jombang.

“Section 3 Perempatan RSUD (Jombang) sampai dengan Perempatan Kebon Rojo dan section 4 Perempatan Kebonrojo sampai dengan Taman Mastrip,” beber Heru Widjajanto.

Rencana pelaksanaan penataan Jalan KH Wahid Hasyim yang meliputi rehabilitasi drainase dan trotoar ini akan dimulai pada tanggal 16 April 2021. Konsep pedestrian di kawasan Jalan KH Wahid Hasyim ini nantinya bakal menjadi ikon Kota Jombang. Titik awal pengerjaan dimulai dari Ringin Contong sampai dengan Taman Mastrip.

“Nantinya sepanjang jalan KH Wahid Hasyim akan dipercantik. Luas pedestrian mencapai 3 meter di antara jalur sepeda dan area ruang terbuka hijau,” katanya.

Terkait anggaran, Heru mengungkapkan, bahwa konsep pedestrian kawasan Jalan KH Wahid Hasyim telah dimulai 2019. Pada tahun 2020 dianggarkan Rp 21.620.957. Lalu dilakukan probity audit menjadi Rp 19.661.129.000.

“Namun, karena ada pandemi Covid-19, maka kegiatan tersebut di refocusing, dan dianggarkan kembali pada tahun 2021 dengan nilai sebesar Rp 21.000.000.058. Setelah dilakukan probity audit, turun menjadi Rp 20.613.165.000,” kata dia menjelaskan.

Kemudian, lanjutnya, karenakan ada pergeseran lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) selama pelaksanaan konstruksi dan ketebalan jalan rigid (beton) jalur sepeda, maka anggaran naik menjadi Rp 20.709.934.000.

Selama proses pengerjaan, papar dia, peletakan alat berat akan diletakkan pada jalur becak. Untuk pertokoan dan perkantoran di sisi timur ruas, tetap akan diberi akses masuk sementara. Sehingga tidak mengganggu pelayanan saat masa pelaksanaan.

“Sedangkan perkantoran yang memiliki akses masuk dan keluar secara terpisah, sementara digunakan satu akses. Kita sudah melakukan sosialisasi ke toko-toko, Pedagang Kaki Lima (PKL) di Jalan KH Wahid Hasyim, perkantoran, dan rumah pribadi,” papar Heru Widjajanto.

Untuk trotoar, sambung Heru, pihaknya juga menyediakan jalur untuk tunanetra atau memiliki kebutuhan khusus. Dan juga tentunya ada ruang terbuka hijau, sehingga suasana tidak panas dan lebih indah.

“Kami ingin ada wisata lokal di Jombang. Sehingga ini nantinya bisa digunakan masyarakat untuk duduk-duduk santai bersama keluarga, bisa menjadi tempat refreshing di kala sore hari atau hari libur,” ucap Heru.

Ditanya terkait seberapa penting atau mendesak tentang rehabilitasi drainase dan trotoar ini, Heru menandaskan bahwa, pembangunan ini penting, karena untuk menghindari banjir di sekitar kota.

“Seperti di sekitar alun-alun, ketika hujan maka air dapat ditampung. Dan juga di Jalan KH Wahid Hasyim, sehingga ini dapat meminimalisir terjadinya banjir,” pungkas Heru Widjajanto.(rif)

Tags: