Perkuat Mutu Pendidikan Vokasi

Cita-cita untuk menggapai Indonesia Emas Tahun 2045 tinggal menyisakan beberapa tahun lagi. Menjadi logis, jika untuk menjadi negara maju di usia 100 tahun kemerdekaan Indonesia perlu terus diawal persiapan, upaya dan tindakan konkret dari pemerintah dan semua pihak terkait serta masyarakat untuk bersama-sama membangun sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berkualitas.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), sebagai upaya untuk menyukseskan Indonesia Emas 2045, Presiden telah mencanangkan tiga program prioritas untuk mempersiapkan SDM, yaitu: Pertama, penanganan stunting. Kedua, kepenghapusan kemiskinan ekstrem. Tiga, percepatan pendidikan vokasi untuk menyiapkan keterampilan khusus. Besar kemungkinan, jika tiga langkah ini berhasil dilakukan, Insyaallah SDM Indonesia ditahun 2045 akan jauh lebih sehat, lebih kuat dan lebih cerdas.

Memang harus jujur kita akui bahwa masa depan Indonesia pada tahun 2045 berada di tangan generasi muda. Karena itu, peruntukan sejak pendidikan dini peserta didik meski harus diberikan berbagai ilmu pengetahuan, literasi, sampai ilmu teknologi. Terkait penguatan pendidikan vokasi, pemerintah telah menerbitkan dua regulasi berupa Instruksi Presiden Nomor 19 tahun 2016 dan Perpres Nomor 68 tahun 2022. Instruksi Presiden No. 19/2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing SDM Indonesia. Sedangkan Perpres Nomor 68 tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi bertujuan untuk menyiapkan SDM kompeten, prduktif, dan berdaya saing untuk menyongsong Indonesia Emas 2045.

Itu artinya, Inpres dan Perpres tersebut telah menunjukkan bahwa pemerintah sangat berkomitmen untuk menguatkan pendidikan vokasi. Dan, besar harapan praktik baik dari pendidikan vokasi di Indonesia membawa dampak pada peningkatan daya saing SDM dan kesejahteraan masyarakat yang perlu terus dibagikan kepada masyarakat. Begitupun, termasuk kolaborasi antara satuan pendidikan vokasi dengan dunia kerja per uterus diintensifkan karena kolaborasi lintas sektor ini menjadi aspek yang penting. Selain itu, melalui transformasi pendidikan vokasi yang membekali peserta didik menguasai keterampilan/keahlian diharapkan akan membawa masyarakat meraih masa depan yang lebih baik dan cerah.

Muhammad Yusuf
Dosen PPKn Universitas Muhammadiyah Malang.

Rate this article!
Tags: