Pernah Zona Merah, SDM Satgas Covid-19 di 20 Desa Dikuatkan

Satgas Covid-19 Desa Gemurung, mendapatkan edukasi dari tim Promosi Kesehatan Dinkes Sidoarjo, supaya terus menjaga prokes dan hidup sehat, agar penularan virus Covid-19 bisa ditekan. [alikus/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Sebanyak 20 desa yang dulu pernah berstatus zona merah dalam penularan Covid-19, oleh Dinas Kesehatan Kab Sidoarjo, saat ini secara bertahap peranan dari anggota Satgas Covid-19 nya, semakin dikuatkan pengetahuannya.

Menurut Joko Prayitno, dari Promosi Kesehatan Dinkes Kab Sidoarjo, 20 desa tersebut menjadi perhatian, karena sempat menjadi zona merah, karena banyak warganya yang dulu terpapar virus Covid-19.

“Salah satunya di Desa Gemurung Kec Gedangan ini. Alhamdulilah, kini sudah menurun menjadi zona orange,” kata Joko, ditemui disela-sela, kegiatan penguatan Satgas Covid-19 Desa Gemurung, Jum at (3/9) akhir pekan lalu.

Menurut evaluasi dari Tim Dinkes Kab Sidoarjo, 20 desa tersebut sempat menjadi zona merah, karena ada sejumlah aspek pemicunya. Seperti mobilitas penduduknya yang tinggi, penduduknya padat, ditambah banyak yang bekerja sampai luar kota.

Sebanyak 20 desa yang berada di wilayah kerja 10 Puskesmas tersebut diantaranya meliputi Desa Simogirang dan Desa Watutulis di Pukesmas Prambon.

Desa Sidokepung dan Desa Entalsewu di Puskesmas Buduran, Desa Tropodo dan Desa Kepuh kiriman di Puskesmas Waru, Desa Pilang dan Desa Simoketawang di Puskesmas Wonoayu.

Kemudian, Desa Gedangan dan Desa Gemurung di Puskesmas Gedangan, Desa Wage dan Desa Kedungturi di Puskesmas Taman, Desa Rejeni dan Desa Krembung di Puskesmas Krembung, Desa Blurukidul dan Kelurahan Pucang di Puskesmas Sidoarjo, Desa Watesari dan Desa Seketi di Puskesmas Balongbendo dan Desa Ganting dan Desa Keboansikep di Puskesmas Ganting.

Dikatakan Joko, agar penularan kasus Covid-19 bisa ditekan dan terus turun, tentu saja harus ada kerja sama yang kompak dan baik antara Pemkab Sidoarjo dan masyarakatnya.

“Tidak bisa hanya kalau cuma mengandalkan Pemkab saja,” kata Joko.

dr Rahma Eka Yustina, dari RS Siti Fatimah Tulangan, dalam kesempatan itu mengatakan pada Bulan Juni dan Juli 2021, memang banyak warga Sidoarjo yang terpapar Covid-19 varian Delta itu. Sampai-sampai banyak rumah sakit penuh dengan pasien covid-19.

Saat ini warga diingatkan agar rajin melakukan kebiasaan 6 M. yakni memakai masker, rajin menucuci tangan pakai sabun , menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas dan mengurangi makan diluar rumah.

Satgas Covid-19 yang ada di desa, ditambahkan oleh Ayu Mufidah, dari Dinkes Kab Sidoarjo, agar bisa mengedukasi warga supaya tidak sampai melakukan diskriminasi kepada warga atau keluarga yang terpapar Covid-19.

“Justru harus ikut membantu supaya mereka bisa cepat sembuh kembali. Kalau dikucilkan, mereka bisa stres, penyakitnya malah tambah jadi parah,” nasehatnya kepada para Satgas Covid di Desa Gemurung.

Kades Gemurung, Buwono Basuni, menyampaikan dulu di desanya sempat ada 183 orang yang terpapar Covid. Namun 88 orang bisa sembuh, sayang ada 5 orang warga tidak bisa tertolong alias meninggal dunia.

“Saat ini yang Isoman di rumah ada 2 orang dan 1 orang sedang dirawat di rumah sakit,” ujarnya.

Disampaikan Buwono, saat ini masih banyak warganya yang belum divaksin Covid-19. Karena itu mereka saat ini sangat antusias sekali ingin ikut untuk vaksinasi. Dulu warga masih tidak mau. Sekarang sudah sangat antusias sekali ingin divaksin.

Perlu diketahui, saat ini kasus penularan Covid-19 di Kab Sidoarjo sudah mulai berkurang. Sehingga, pada akhir-akhir Bulan Agustus 2021, status kota delta ini juga menurun dari zona merah, kini menjadi zona kuning.

Kondisi ini juga berimbas pada PPKM yang tadinya level 4, yang ketat dalam mobilitas, kini mulai diturunkan oleh Pemerintah menjadi level 3, dimana mulai ada kelonggaran mobilitas. (kus)

Tags: