Rektor Unirow Jawab Tuntutan Mahasiwa

Para mahasiswa Unirow Tuban yang melakukan aksi menuntut rektor Unirow diberhentikan. (Khoirul Huda/bhirawa)

Para mahasiswa Unirow Tuban yang melakukan aksi menuntut rektor Unirow diberhentikan. (Khoirul Huda/bhirawa)

Tuban, Bhirawa
Di antara tuntutan para mahasiwa Univesitas PGRI Ronggolawe (Unirow) Tuban beberapa saat yang lalu, selain minta kejelasan dan kepastian dari status perguruan tinggi yang telah dibekukan oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menrisetdikti), Muhammad Nasir karena adanya nepotisme di dalam kampus.
Para mahasiwa ini meminta istri dari Rektor Unirow Tuban Drs. Hadi Tugur, M.Pd, yakni Dra. Susilowati yang menjabat sebagai Kepala program studi (Kaprodi) FKIP PGSD Unirow Tuban dan juga yang menjabat sebagai Kepala SD Negeri Baturetno II dihentikan sebagai Kaprodi, pasalnya di dalam Prodi tersebut di antara yang menjadi biang dinonaktifkannya Unirow.
“Ini yang menjadi biang, selian ini dalah bentukĀ  KKN (Kolusi, Korupsi & Nepotisme) yang dilakukan oleh pak Tugur, jadi kami minta para senat untuk memilih Rektor dan Kaprodi baru, biar tidak ada masalah lagi,” kata korlap aksi, Nabrisi Rohid, kemarin.
Lebih lanjut diterangkan, tindakan yang dilakukan oleh Hadi Tugur dinilai telah cacat hukum. Sehingga, sudah sepantasnya para senat melakukan pergantian rektor yang baru. Guna menyelesaikan persoalan yang kini telah menimpa Unirow agar status PT kembali aktif. “Kami harap senat secepatnya menggelar rapat terbuka dan menentukan rektor yang baru, karena pak Tugur telah cacat hukum,”Terang mahasiswa FKIP Prodi Matematika 2011.
Sementara itu, Pembantu Rektor I, Marita Ika J saat menangapi tuntutan mahasiwa tersebut mengatakan, dalam pemilihan seorang Rektor tidak semudah yang diharapkan oleh mahasiswa. Karena, butuh waktu dan proses dalam menunjuk seorang rektor.
Bahkan, rapat senat tersebut diperlukan kehadiran seorang ketua dan sekretaris serta harus memenuhi quorum. Sehingga, pada rapat senat tersebut nantinya bisa menentukan rektor yang baru. “Pada saat itu, dari 26 anggota senant, hanya ada 13 anggota, dianataranya tidak ada ketua senat (Hadi Tugur sendiri) dan sekretarisnya (Sumadi), jadi tidak bisa melakukan rapat senat terbuka,”Kata Pembantu Rektor I, Marita Ika J.
Menangapi tuntutan terrsebut Rektor Unorow Drs. Hadi Tugur, M. tidak menampakan dirinya, akan tetapi malah amenyebarkan short message service (sms) dan BlackBerry Messenger (bbm), Jumat (31/7), yang isinya: “Hasil konsultasi Rektor ke dikti: 1.Yang dinonaktifkan itu sistem pelaporan on line bukan lembaganya, untuk sementara karena ada persoalan 2. Persoalan unirow? Rasio yang mestinya di bawah 100 unirow masih 110. Solusinya? Berkas persyaratan dosen yg akan diusulkan nidn dilengkapi dan dimintakan rekomendasi kopertis lalu diserahkan dikti. Unirow menyiapkan 32 dosen. 16 sudah lengkap lainnya menunggu kelengkapan krn pindahan dari pts lain, ijasahnya baru keluar agustus 2015, studi lanjut 3 orang. Insyallah akan diaktifkan lagi dalam waktu yg sesingkatnya.3. Statemen kopertis di jatim pos: tiga pts di jatim yg kena: unp kediri ikip pgri jember ikip budi utomo malang. Alhamd. Unirow tidak termasuk. Mohon Membantu Sosialisasikan!!! Tks.,”
Rencananya, karena tidak puas dengan jawaban Rektor, pihak mahasiswa yang melakukan audiensi dan mimbar bebas pada saat itu, akan kembali menggelar aksi pada tanggal 3 Agustus 2015 (Hari ini.red). [hud]

Rate this article!
Tags: