SD Muhammadiyah 16 Surabaya Gelar Baksos dan Bagikan Takjil On The Spot

Para siswa SD Muhammadiyah 16 Surabaya didampingi Kepala Sekolah, Ustadz Suyono Msi saat membantu para anak jalanan ikut bersih – bersih di Komplek Makam Islam Karang Tembok. [trie diana]

Surabaya, Bhirawa
Siswa SD Muhammadiyah 16 Surabaya atau SD Kreatif Surabaya berbagi bersama anak jalanan binaan lembaga Dakwah Khusus (LDK) Muhammadiyah Kota Surabaya. Kegiatan yang masih rangkaian Darul Arqom pada Bulan Ramadan ini para siswa juga ikut membantu membersihkan Komplek Makam Islam Karang Tembok Surabaya biasanya dilakukan anak – anak jalanan.
Menurut Kepala SD Muhammadiyah 16 Surabaya, Ustadz Suyono Msi, Bakti Sosial (Baksos) bersih – bersih Komplek Makam Pegirian atau Makam Islam Karang Tembok ini merupakan sebagaian dari rangkaian kegiatan Darul Arqom. Sebelumnya juga telah memberikan bingkisan kepada anak – anak jalanan yang tinggal di Rumah Singgah binaan LDK Kota Surabaya yang biasanya ikut bersih – bersih di komplek makam.
Ustadz Suyono menjelaskan, sebelum memberikan bingkisan, takjil dan makanan untuk berbuka puasa, para siswa juga diajak untuk ikut kegiatan anak – anak jalanan yakni membersihkan Komplek Makam Islam Karang Tembok. Tujuannya, agar para siswa tumbuh empatinya, ikut berbagi dan terlibat dalam kegiatan anak – anak jalanan itu. Supaya bisa merasakan aktivitas para anak jalanan sehari – sehari sehingga bisa mengetahui langsung, seperti inilah kegiatan mereka.
“Selain mengikuti kegiatan sehari – hari anak – anak jalanan untuk membersihkan komplek makam. Sekaligus para siswa kami juga berbagi bingkisan yang dititipkan para orang tuanya yang dikumpulkan di sekolah. Nah sebagaian dibagikan kepada anak – anak jalanan yang tinggal di rumah singgah,” kata Ustadz Suyono.
Ketika ditanyakan, selain untuk menumbuhkan empati kepada para siswa dengan terlibat bersih – bersih makam, apa tujuan lainnya? Ustadz Suyono menjelaskan, untuk mengisi waktu menjelang berbuka puasa maka dengan terlibat langsung ikut bersih – bersih komplek makam, maka para siswa bisa mendapatkan pengalaman, ternyata di sisi lain itu ada kehidupan – kehidupan lainnya yang harus diketahui para siswa, dan tidak semua anak – anak itu mempunyai keberuntungan seperti para siswa. Sehingga diharapkan nantinya akan timbul rasa empatinya setelah melihat secara langgsung aktifitas para anak jalanan di sekitar komplek makam.
Ustadz Suyono menegaskan, karena masih pandemi Covid 19 maka tidak semua siswa dilibatkan dalam Baksos ini. Dan hanya perwakilan siswa sebanyak delapan siswa, yakni siswa kelas V dan kelas IV, serta kelas III. Artinya tidak semua siswa dan tidak semua kelas dilibatkan dalam Baksos berbagi bingkisan, takjil, makanan untuk berbuka puasa dan membersihkan makam ini.
Sementara itu, untuk kegiatan Darul Arqom di sekolah bermacam – macam dan di masing – masing kelas juga ada kegiatan baitul arqom dengan hari yang berbeda, kemudian pembelajaran harian selama Bulan Ramadan, serta Sembako Murah pada pekan depan dan saat ini masih dalam tahap pengumpulan dari para orang tua wali murid. Setelah Sembako terkumpul kemudian dikemas dan dibagikan kepada warga masyarakat di sekitar sekolah yang membutuhkan.
Kegiatan Darul Arqom SD Muhammadiyah 16 Surabaya digelar mulai tanggal 5 hingga tanggal 22 April. Dari siswa kelas I sampai kelas VI dibagi sesuai jadwalnya masing – masing, untuk siswa kelas I baitul arqomnya digelar di rumah para siswa yakni berbuka puasa bersama dengan berkeliling. Sedangkan untuk siswa kelas II hingga kelas VI digelar di sekolah. Para siswa dibagi antara tujuh kelompok sesuai dengan kelasnya.
Untuk materi yang diberikan kepada para di kegiatan Baitul Arqom, selain materi tentang Agama Islam, juga ada materi tentang pembentukan karakter, kedisiplinan, kerjasama tim. Juga diberikan edukasi tentang kemandirian sehingga diharapkan para siswa lebih mandiri dan tidak tergantung para orang tua atau orang lain.
Salah satu siswa kelas V yang ikut Baksos bersih – bersih makam dan membagikan bingkisan, takjil dan makanan untuk berbuka puasa, M Raskha Ahzaqorian, ketika ditanya tanggapannya setelah mengikuti Baksos membersihkan makam mengaku sangat senang bisa membantu para anak jalanan dalam bersih – bersih makam.
“Saya senang bisa turut terlibat dalam membersihkan Komplek Makam Islam Karang Tembok. Meskipun ini baru pertama kalinya ikut bersih – bersih makam rasanya seru. Sebab kalau orang tua mengajak ke makam para eyang yang telah wafat tidak pernah untuk diajak membersihkan makamnya,” kata Askha-sapaan akrabnya. [fen.hel]

Tags: