Setelah Dua Tahun Tak Bisa Siaran Tadarus di RRI Surabaya

Suasana pertemuan Anggota Tim Tadarus Alquran Sie Siaran dan Dakwah Jam’iyatul Qura’ wal Huffadz Kota Surabaya, di Depot Ampel, Jl Wali Kota Mustajab, Surabaya. [choirul anam]

Jam’iyatul Qurra’ wal Huffadz Sie Siaran dan Dakwah Kota Surabaya Masih Temukan Kendala
Surabaya, Bhirawa
Jam’iyatul Qurra’ wal Huffadz Sie Siaran dan Dakwah Kota Surabaya yang biasa menggelar tadarrus di Radio Republik Indonesia (RRI), Selama dua tahun terakhir Bulan Ramadan tak dapat melaksanakan tadarus di RRI Surabaya akibat dampak dari Pandemi Covid 19.
Bahkan tahun ini pun tampaknya masih menemukan kendala. Karena itu, kemarin malam, koordinator Sie Siaran dan Dakwah Jam’iyah, H Fathoni Abdullah, mengundang Tim Tadarus di Depot Ampel, Jl Wali Kota Mustajab, Surabaya.
Hadir dalam pertemuan ini, KH Ahmad Dzul Hilmy Ghozali, narasumber diskusi interaktif tadarus Alquran RRI Surabaya, yang juga Rais Majelis Ilmi Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Jam’iyatul Qurra’ wal Huffadz Provinsi Jatim. Selain itu, beliau juga imam Masjid Agung Sunan Ampel Surabaya, serta Dewan Hakim MTQ Nasional dan internasional. Juga hadir pemandu acara diskusi interaktif, Ust Abil Malik Syadili dan beberapa tim tadarus lainnya.
H Fathoni Abdullah–yang lebih akrab disapa Abah Fathoni mengatakan, beberapa hari yang lalu, perwakilan dari Sie siaran dan dakwah Jam’iyatul Qurra’ wal Huffadz Surabaya bersilaturrahmi ke pihak RRI Surabaya. Namun dari pihak RRI Surabaya, belum memberikan sinyal bahwa tadarus Alquran yang biasa diselenggarakan Sie Siaran dan Dakwah Jam’iyatul Qura’ wal Huffadz Kota Surabaya itu bisa dilaksanakan pada tahun 2022 ini.
Sementara itu, KH Ahmad Dzul Hilmi Ghozali berharap, agar tadarus di RRI Surabaya yang biasanya digelar selama sebulan penuh Bulan Ramadan jangan sampai dihentikan apalagi dibubarkan. ”Tolong dilobi, agar kegiatan tadarus Alquran ini, tetap berlangsung, meskipun mungkin tidak harus tahun ini, tapi pada tahun – tahun berikutnya harus tetap berjalan,” tandasnya.
Yai Dzul Hilmi juga menyatakan bersedia menggantikan posisi Gus Azmi Nawawi sebagai koordinator, yang telah wafat beberapa tahun lalu.
Sementara itu, salah seorang senior Tim Tadarus Alquran, Ust Baidowi Muri mengatakan, tadarus Alquran di RRI Surabaya ini, juga pernah digantikan jamaah lain. Namun semua tidak berlangsung lama. Terakhir, selama pandemi juga sempat diisi jamaah lain. Acara ini tidak dilaksanakan secara langsung. Tapi melalui rekaman terlebih dahulu. Namun dari pihak RRI menyatakan keberatan. Sebab, sebelum tayang harus mengedit terlebih dahulu. ”Sementara dari hasil rekaman, sangat banyak yang harus diedit, sehingga menyulitkan,” ujar Baidowi.
Sedangkan anggota tim yang lain, Ust Ahmad Satun Al Qawarir SHI MHI mengusulkan, kalau pun tidak bisa siaran seperti biasanya, maka acara tadarus Alquran ini bisa dilaksanakan secara online, di mana ada beberapa saja yang hadir di studio. Sementara lainnya bisa mengikuti di rumah. Bisa melalui zoom, goggle meet dan sebagainya.
Acara tadarus Alquran yang diselenggarakan Sie Siaran dan Dakwah Jam’iyatul Qura’ wal Huffadz Kota Surabaya, berlangsung sejak tahun 1953 dan berjalan secara rutin setiap tahun pada Bulan Ramadan. Acara ini, kemudian dikemas dengan didahului diskusi interaktif seputar ilmu bacaan Alquran, ceramah agana, terutama dalam rangka peringatan Nuzulul Quran. Pada malam ke-27 Bulan Ramadan, acara ditutup dengan tasyakuran khataman Alquran. [ca.fen]

Tags: