Siswa SD Mudipat Surabaya Antusias Ikuti Simulasi Pemadaman Kebakaran

Petugas Dinas Pemadaman Kebakaran Kota Surabaya memberikan edukasi cara memadamkan kebakaran dengan peralatan tradisional yakni karung goni dibasahi dan tutupkan di tempat yang terbakar. [trie diana]

Surabaya, Bhirawa
Simulasi pemadaman Kebakaran yang digelar SD Muhammadiyah 4 (SD Mudipat) Pucang Surabaya, Senin (10/4) berlangsung penuh antusias. Kegiatan yang dilakukan Dinas Pemadaman Kebakaran Kota Surabaya, mendapatkan perhatian antusias dari para siswa kelas III dan kelas IV.

Sekitar 450 siswa peserta simulasi cara memadamkan kebakaran antusias mengikuti edukasi memadamkan kebakaran, bahkan para siswa berebut mencoba jaket tahan panas, mencoba helm safety, hingga berebut mencoba memadamkan api menggunakan apar atau pemadam kebakaran ringan.

Menurut Kepala SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya, Ustadz Eddy Susanto MPd, beberapa hari ke depan sudah memasuki liburan Hari Raya Idul Fitri, maka pihak sekolah bekerja sama dengan Dinas Pemadam Kebakaran Kota Surabaya memberikan edukasi kepada para siswa, kepada Tim Security dan Tim Office Boy (OB), dalam rangka mengantisipasi terjadinya kebakaran, baik di lingkungan sekolah, rumah atau di tempat lainnya.

“Dalam simulasi ini petugas Dinas Pemadaman Kebakaran Pemkot Surabaya dihadapan para siswa, Tim Security dan Tim OB, memberikan edukasi cara memadamkan kebakaran dengan benar dan aman, sehingga tidak menimbulkan korban. Dan setelah mengikuti simulasi pemadaman kebakaran ini diharapkan mereka sudah tahu cara memadamkan kebakaran secara benar dan aman, bila sewaktu – waktu mengalami peristiwa kebakaran yang sebenarnya,” kata Ustadz Eddy.

Ustadz Eddy juga menjelaskan, selain itu simulasi pemadaman kebakaran ini juga untuk mengantisipasi saat Hari Raya dan ditinggal Mudik beberapa hari, sehingga bisa mengetahui tips – tips meninggalkan rumah dengan aman agar tidak sampai terjadi kebakaran.

Sementara itu, Komandan Regu III Pos Pembantu Menur, Ahmad Rizal menjelaskan, tujuan digelarnya simulasi pemadaman kebakaran kepada seluruh masyarakat diharapkan agar semua lapisan masyarakat bisa memadamakan api awal atau api kecil, sebelum Petugas Pemadam Kebakaran datang untuk memadamkan api, maka masyarakat itu kalau bisa terlebih dahulu memadamkan api kecil itu sebelum menjadi besar.

“Saat terjadi kebakaran itu pemadam yang sesungguhnya adalah warga masyarakat di sekitar tempat kejadian perkara, ketika api kebakaran masih kecil warga masyarakatlah yang harus terlebih dahulu bertindak untuk memadamkan api. Sebelum api kebakaran menjadi besar,” kata Rizal.

Rizal juga menjelaskan, dalam pelatihan dasar kepada para siswa, diharapkan para siswa bisa mengenal cara – cara memadamkan api dan mengenal berbagai peralatan pemadaman api saat terjadi kebakaran. Sedangkan alat tradisional untuk memadamkan kebakaran ada kain atau karung goni, pasir dan apar (pemadam kebakaran ringan) yang harus selalu tersedia di setiap rumah atau kantor.

Salah satu siswa kelas IV peserta simulasi pemadaman kebakaran, Adzkiya Haifah Putri Handaya yang ikut mencoba memadamkan api menggunakan apar mengatakan, petugas pemadam kebakaran menjelaskan peralatan apa saja yang dibawah di dalam mobil pemadam kebakaran dan perlengkapan safety, seperti jaket, celana, kaos tangan, helm, sepatu safety tahan api. Juga dijelaskan berbagai fungsi peralatan yang dibawah dalam mobil pemadam kebakaran.

Ketika ditanya, apakah ada kesulitan saat mencoba memadamkan api menggunakan apar? Kiya sapaan akrabnya mengaku tidak mengalami kesulitan, hanya saja agak berat ketika mengangkatnya. ”Tidak sulit memadamkan api kebakaran menggunakan apar, tetapi ketika mengangkat apar saya agak keberatan. Tetapi saya bisa menggunakan apar untuk memadamkan api. Dan In Syaa Allah saya sudah bisa dan berani memadamkan api menggunakan apar bila terjadi kebakaran sungguhan,” tegas Kiya. [fen.why]

Tags: