Sosialisasi Stunting, Wali Kota Probolinggo: Semua Elemen Harus Terlibat Berikan Edukasi

Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin membuka sekaligus memberikan arahan Sosialisasi Pencegahan dan Penurunan Stunting Warga Kelurahan Triwung Lor, Rabu (1/2).

Pemkot Probolinggo, Bhirawa.
Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin membuka sekaligus memberikan arahan dalam giat Sosialisasi Pencegahan dan Penurunan Stunting bagi Warga Kelurahan Triwung Lor yang diadakan oleh Pokmas Himalaya dari Kelurahan Triwung Lor bertempat di Ombass Café & Resto.
Di hadapan 25 peserta yang mengikuti giat tersebut, Habib Hadi menyampaikan bahwa stunting merupakan masalah bersama yang harus diselesaikan bersama-sama pula.

“Semua elemen bertanggung jawab untuk mencegah dan mengendalikan stunting ini,” ucapnya, Rabu (1/2).

Elemen-elemen tersebut harus diperkuat dengan memberikan edukasi terhadap kader-kader posyandu, tomas, toga maupun RT/RW di lingkungan tersebut yang nantinya akan dibagikan ke masyarakat.

Habib Hadi yang juga merupakan narasumber utama dalam giat tersebut menjelaskan bahwa setidaknya ada beberapa tahap yang harus dipantau agar calon-calon generasi masa depan ini terhindar dari stunting.

“Tahap pertama ialah mencegah anak-anak kita melakukan pernikahan dini. Kita tahu bahwa dengan pernikahan dini, anak-anak belum siap dengan perkawinan, harus ada edukasi kepada mereka untuk mencegah melakukan pernikahan dini dan hamil muda,” jelasnya.

Dirinya juga menerangkan tahap lainnya dengan memberikan gizi kepada ibu hamil dan selalu memberikan ASI maupun gizi yang seimbang apabila anak tersebut sudah berumur 2 tahun lebih. “Ibu hamil harus dikontrol setiap bulannya, bagaimana perkembangan janinnya. Apalagi sekarang di setiap puskemas ada USG, harus dimanfaatkan. Itu gratis,” terangnya.

Wali Kota yang Desember lalu telah menyelesaikan program doktornya tersebut juga mengamanatkan kepada yang hadir khususnya Lurah Triwung Lor, Iwan Cahyono untuk melaporkan hasil dari kegiatan tersebut kepada dirinya.

“Nanti sebulan dua bulan lagi, saya tanya ke Pak Lurahnya ini. Gimana hasil sosialisasi stunting hari ini. Ouputnya harus jelas, plan action-nya gimana,” jelasnya.

Sementara itu, Yeni, salah satu peserta sosialisasi mengungkapkan acara serupa sudah sering diadakan oleh Pemkot Probolinggo, namun dirinya mengaku tetap bersemangat mengikuti jalannya acara.

“Sebagai pengingat lagi, agar terus semangat mengajak ibu balita dan ibu hamil untuk datang ke posyandu, menjelaskan kepada mereka tentang pentingnya posyandu dan kontrol kesehatan,” ujar Yeni yang sudah sejak lulus sekolah menengah atas menjadi Kader Posyandu ini.

Menjadi narasumber ahli dalam giat ini ialah Indah Setiorini dari UPTD Puskesmas Ketapang dan narasumber lainnya ialah Camat Kademangan Ghofur Effendy.
Dinas Kesehatan P2KB Kota Probolinggo, Jatim, memiliki target untuk menurunkan angka stunting di wilayahnya. Di Hari Gizi Nasional atau HGN ke-63 tahun 2023 ini, pihak Dinkes membagikan susu dan telur kepada pengendara yang membawa anak kecil di jalan Suroyo.

Sub Kordinator Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Dinkes P2KB Kota Probolinggo, drg. Luluk Muyassaroh mengatakan, dalam peringatan HGN ini, Dinkes mempunyai target untuk menurunkan angka stunting, baik di skala lokal, regional maupun nasional.

“Sesuai dengan HGN ke-63 dengan tema “Protein Hewani Cegah Stunting”, maka kami punya target untuk menurunkan angka stunting bukan hanya di Kota Probolinggo, tetapi juga di skala nasional,” katanya.

Luluk juga menjelaskan, angka stunting di Kota Probolinggo, secara umum sudah mengalami penurunan dari target nasional 14 persen dan Kota Probolinggo telah berhasil menurunkan angka stunting menjadi 12 persen. Di Kota Probolinggo, angka stunting di setiap kecamatan masih rata-rata. Artinya tidak ada yang mendominasi.

“Angka stunting di setiap lokus atau kelurahan di Kota Probolinggo, masih rata-rata. Tidak ada yang menonjol. Namun, kita memiliki target penurunan angka stunting sampai angka 11 persen.

Untuk menurunkan angka stunting di Kota Probolinggo kata Luluk, Dinas Kesehatan P2KB mempunyai strategi khusus, salah satunya dengan menggelar kegiatan pembagian paket susu dan telur, dengan sasaran pengendara motor yang membawa anak kecil.
Dalam giat kali ini, petugas dari Dinkes juga memberikan tips bagi orangtua, dalam pencegahan stunting pada anak, seperti menjaga kebersihan lingkungan dan menjaga pola nutrisi.

Untuk memenuhi gizi anak yang ramah di kantong, para orang tua juga bisa memanfaatkan pekarangan sebagai sumber gizi. Misalnya melalui program kawasan rumah pangan lestari atau KRPL, dengan menanam sayur dan juga memelihara ayam, yang bisa diambil daging dan telurnya, serta bisa membudidayakan ikan dalam ember atau budidamber. Dengan terpenuhinya gizi pada anak, maka stunting pada anak tidak akan terjadi.

Dalam memperingati Hari Gizi Nasional yang diperingati setiap tanggal 25 Januari ini, petugas Dinkes P2KB Kota Probolinggo membawa sejumlah balon hias bertuliskan HGN dan paket souvenir berisikan susu dan telur, di depan kantor Dinkes P2KB setempat.

Selain membagikan paket susu dan telur, petugas juga melakukan sosialisasi tentang Hari Gizi Nasional ke-63 yang bertemakan “Protein Hewani Cegah Stunting”.

Merujuk laman Kementerian Kesehatan RI, peringatan Hari Gizi Nasional atau HGN ke-63 tahun 2023 ini mengambil tema “Protein Hewani Cegah Stunting”. Tema ini diusung sebagai ajakan kepada masyarakat untuk mencegah stunting terutama di Kota Probolinggo, tambahnya.(Wap.hel)

.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Tags: