Tekan Angka Kecelakaan, 2 Unit Pos dan Palang Pintu Resmi Beroperasi

Dua unit pos penjagaan dan palang pintu yang berada di perlintasan JPL 218 Warukulon, Kecamatan Pucuk dan JPL 256 Sawo, Kecamatan Babat telah beroperasi. (alimun hakim/ bhirawa).

Lamongan, bhirawa
Dua unit pos penjagaan dan palang pintu perlintasan sebidang jalur perlintasan langsung (JPL) kereta api telah diterima dan diresmikan Bupati Yuhronur Efendi.

Dua unit pos penjagaan dan palang pintu yang berada di perlintasan JPL 218 Warukulon, Kecamatan Pucuk dan JPL 256 Sawo, Kecamatan Babat merupakan langkah pemerintah dalam menekan angka kecelakaan yang kerap terjadi diperlintasan sebidang JPL.

“Palang pintu ini penting, beberapa kali kita mendengar berita tabrakan dan kecelakaan yang diakibatkan oleh kereta api,” kata Pak Yes, Minggu (14/1).

Terlebih, kata Pak Yes, perkembangan perkeretaapian mengalami tren kemajuan yang pesat. Sehingga perlu adanya keselarasan pada keselamatan perlintasan sebidang.

“Perkembangan pesat kereta api ini tercatat pada tahun 2023 menjadi 64 kereta yang melewati perlintasan Lamongan. Bahkan saat ini mencapai 70 kali dan kecepatanya paling rendah 160 km/ jam sehingga jarak tempuh kereta ini semakin sebentar. Semakin cepat dan semakin baik pelayanannya. Dulu ada satu perlintasan, sekarang dua perlintasan, dan direncanakan akan ada tiga. Ini lah yang mengharuskan kita semua mengantisipasi, membuat tanggung jawab bersama akan keselamatan masyarakat melintasi rel kereta,” imbuh Pak Yes.

Di tahun 2022 Pemkab Lamongan telah membangun palang pintu sebanyak sembilan (9) unit. Sementara, ditahun 2023 dibangun sebanyak menjadi 12 unit, ditambah dari swadaya masyarakat sebanyak 10 unit.

Dengan diterimanya bantuan dua palang pintu dan pos penjagaan dari Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur menambah keberadaan palang pintu dari Kecamatan Deket hingga Kecamatan Babat menjadi 33 unit.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Lamongan, Haru Widi, mengungkapkan, jumlah perlintasan kereta api di Kabupaten Lamongan awalnya sebanyak 73 perlintasan. Dari jumlah tersebut sebanyak 19 perlintasan ditutup karena dianggap tidak efektif. Sehingga menjadi 54 perlintasan untuk dimintakan rekomendasi ke pusat, namun karena 10 diantanya belum ada penjaga maka pusat hanya menyetujui 44 perlintasan.

“Tinggal 11 perlintasan, insyallah di tahun 2024 akan dibangun enam (6) perlintasan, tinggal lima (5) tapi kami berharap ini diselesiakan semuanya. Dan yang tadi ditolak, mohon partisipasinya Pak Kades, berikan penjaganya nanti kita mintakan rekomendasikan ke pusat, nanti bisa dibangun sesederhana mungkin paling tidak, yang penting harus buat perlintasan dan wajib ada penjaganya,” pungkasnya.

Kepala Desa Warukulon, Nur Hasan mengungkapkan, keberadaan palang pintu di JPL 218 sangat bermanfaat dan membantu masyarakat dalam melintasi rel kereta untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan.

“Kami mengucapkan terima kasih yang tak terhingga Dinas Perhubungan Provinsi dan Dinas Perhubungan Lakongan. Desa kami diberikan palang pintu untuk keselamatan warga sekitar khusunya masyarakat Warukulon Pucuk, yang ini untuk menuju Sugio jadi ini sangat tepat di taruh disini. Apalagi di tahun 2022 pernah terjadi kecelakaan yang sangat mengenaskan saat acara grak jalan 17-an, jadi ini sangat berguna,” pungkasnya. [aha.yit.gat]

Tags: