Wisata Pantai Bhinor Harmony Probolinggo Kian Dilirik Wisatawan

Pesona pantai bohay yang semakin aduhai.

Probolinggo, Bhirawa
Masyarakat Desa Bhinor Kecamatan Paiton boleh dibilang sebagai masyarakat yang sadar wisata. Mereka tahu betul bagaimana cara berinovasi yang tepat sesuai dengan kultur dan kekayaan alamnya yang ternyata memiliki potensi wisata yang besar.
Tumbuhnya wisata pantai Bohay (Bhinor Harmony) dalam satu tahun terakhir ini adalah sebagai penanda bahwa masyarakat Dusun Pesisir Desa Bhinor tidak mau tanggung – tanggung dalam membangun sebuah destinasi wisata yang lain dari pada yang lain.
Dari sekian banyak pilihan desain dan konsep wisata yang ada, disini mereka memilih Ekowisata atau Ecotourism sebagai dasar dalam membangun dan mengembangkan potensi alamnya itu. Tentu saja dibutuhkan wawasan lingkungan yang mengutamakan aspek konservasi alam, aspek pemberdayaan sosial budaya ekonomi masyarakat lokal serta aspek pembelajaran dan pendidikan sebagai penopang utamanya.
Dan jauh hari sebelumnya mereka telah mengupayakan hal itu melaui sinergitas bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo dan PT. YTL Jawa Timur Paiton. “Kami tahu ini tidak mudah, namun dengan menjaga kelestarian alam, kami yakin alam akan memberikan manfaat yang sangat luar biasa bagi kami,” ungkap Hostifawati Kepala Desa Bhinor saat meninjau pasar minggu Harmony di pantai wisata Bohay.
Pasar Minggu Harmony adalah salah satu terobosan baru pemerintah Desa Bhinor untuk mendongkrak minat masyarakat luas agar berkunjung dan berwisata di pantai Bohay kebanggaannya itu. Seperti namanya, pasar ini hanya muncul setiap hari Minggu pagi dan berakhir sampai pukul 11.00 saja. Lokasi nya memanfaatkan jalur paving joging track sepanjang 300 meter di Pantai Bohay sisi Barat.
Pasar ini tak ubahnya seperti pasar kaget di daerah lain, namun bedanya latar belakangnya adalah pantai yang sudah disiapkan sebagai destinasi wisata dan seluruh pedagangnya adalah warga dari masing-masing lingkungan RT masyarakat desa Bhinor itu sendiri.
Sejak launching perdananya Minggu 14/10 lalu, Jumlah kunjungan berangsur – angsur meningkat, dan kini minimal 25 stand siap beroperasi setiap minggunya. Masing-masing stand menawarkan produk yang berbeda, mulai dari Ikan segar baik mentah maupun sudah diolah menjadi masakan, jajanan ndeso alias kuliner tradisional khas desa Bhinor sampai sayur organik hasil Kawasan Rumah Pangan lestari (KRPL) pun turut mewarnai didalamnya.
Menurut Hostifawati konsep dasar dari Pasar Minggu Harmony adalah untuk mengembangkan ekonomi kreatif masyarakat Desa Bhinor untuk menambah penghasilan keluarga, karena warga masyarakat Desa Bhinor adalah warga yang kreatif dan ulet dalam berdagang.
“Ide ini sebelumnya muncul dari Tim PKK Desa Bhinor, selain untuk menunjang sektor wisata juga agar ikut merasakan berkah dari pelestarian ekosistem pantai yang selama ini sudah kami upayakan bersama ,” jelas Hostifawati.
Sebagai seorang Kepala Desa yang memiliki visi dan misi jauh ke depan Hostifawati mengemukakan bahwa apa yang sudah dilakukan bersama elemen desa dan beberapa aktivis peduli lingkungan ini masih jauh dari apa yang di cita – citakannya. Pihaknya berharap hal ini juga akan menjadi perhatian khusus bagi Pemkab Probolinggo untuk pengembangan selanjutnya.
“Untuk pengembangan selanjutnya sebenarnya kami sudah memiliki Grand Desain Pantai Bohay dan InsyaAllah SDM kami juga sudah cukup mampu sebagai penunjangnya. Kami harap Pemkab Probolinggo melihat hal ini sebagai salah satu potensi yang bisa di kembangkan secara berkelanjutan,” tandasnya.
Terpisah, Sidik Widjanarko kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan (Disporaparbud) Kabupaten Probolinggo mengapresiasi Pemdes Bhinor atas inovasi wisata dan pemberdayaan ekonomi kerakyatan di sekitar pantai Bohay. Dimana multiplayer effect pariwisata akan bermuara pada peningkatan putaran ekonomi khususnya peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar distinasi wisata.
Adanya Pasar wisata yang kini tumbuh berinteraksi dengan kunjungan wisata di destinasi wisata pantai Bohay merupakan indikasi positif. Artinya keberadaan destinasi wisata tersebut bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya.
Sidik menjelaskan hal ini sesuai dengan salah satu sasaran pada 9 Program prioritas Nawa Hati yang akan dijalankan Pemkab Probolinggo selama 5 tahun mendatang, yaitu Penguatan Ekonomi dengan ‘Program Pesona Hati’ dan Pemberdayaan Desa dengan ‘Program Hati Sejuk’.
“Pantai Bohay termasuk dalam kluster 4 B (Bromo, Bentar, Bhinor dan Bremi) yaitu konsep pengembangan pariwisata di Kabupaten Probolinggo kedepannya. Untuk kebutuhan Infrastruktur pendukung pasti akan dibangun secara bertahap sesuai dengan status tanah/lahan yang sekarang digunakan,” tambahnya.(Wap)

Tags: