Workshop Pelatihan Bisnis Kuliner Mi bagi Ojol Perempuan

Kepala DP3AK Provinsi Jatim, Restu Novi Widiani, foto bersama peserta Workshop Pelatihan Bisnis Kuliner Mi foto bersama disela acara.

Diikuti 120 Orang, Tiga Paling Berminat dan Berbakat Diberi Hadiah Rombong
Pemprov Jatim, Bhirawa
Pemprov Jatim melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan (DP3AK) tak henti-hentinya membuat gebrakan. Terbaru adalah melakukan pemberdayaan ojek online (ojol) perempuan melalui Wokrshop Pelatihan Bisnis Kuliner Mi.
Pagi itu, puluhan ibu-ibu terlihat sangat antusias mendengarkan arahan koki, yang mengenakan pakaian serba hitam dengan penutup kepala khas koki profesional. Dengan sabar dan telaten, dia memberikan penjelasan-penjelasan bagaimana membuat menu yang terbuat dari bahan mi dengan baik dan benar.
“Ibu-ibu kalau mengudek mi, jangan terlalu kencang. Nanti mi-nya menjadi rusak dan patah-patah seperti bubur nasi. Harus pelan agar mi-nya tidak menjadi rusak,” kata koki tersebut, sembari mempraktikkannya.
Hari itu, Senin (6/6), sebanyak 40 ojol perempuan memang sedang mengikuti Wokrshop Pelatihan Bisnis Kuliner Mi, yang digelar di PT Surya Pratista Hutama (Suprama) yang memproduksi mi dengan merk Mi Burung Dara tersebut.
Workshop ini terselenggara berkat kerjasama antara DP3AK Provinsi Jatim dengan PT Suprama kecap merk AAA dan GOW (Gabungan Organisasi Wanita) Kota Surabaya. Menurut Kepala DP3AK Jatim, Restu Novi Widiani, total ada 120 peserta yang mengikuti acara tersebut, yang dibagi dalam tiga kelas.
“Setiap kelas diisi 40 orang. Para ojol perempuan ini berasal dari Surabaya, Gresik dan Sidoarjo. Nantinya setiap kelas akan diambil yang paling memiliki minat dan bakat untuk diberi rombong senilai Rp5 juta dari PT Suprama,” ujar Novi, ditemui disela-sela acara.
Menurut Novi, kegiatan untuk memberdayakan perempuan ojol ini atas arahan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Gubernur meminta agar para ojol perempuan ini harus diberdayakan, supaya mendapat pekerjaan yang aman dan nyaman. Sebab saat ini pekerjaan mereka sangat berbahaya dan rawan mengalami masalah kekersan.
Dengan menjadi ojol perempuan, jelasnya, peran seorang ibu akan hilang karena harus meninggalkan anak-anaknya bekerja. Oleh karena itu, Pemprov Jatim berharap ojol perempuan ini bisa mendapat pekerjaan rumahan yang lebih menjanjikan dari sisi kesejahteraan, memiliki waktu luang untuk anak-anaknya dan yang penting aman dan nyaman.
“Saya ucapkan terima kasih kepada ibu-ibu ojol perempuan ini. Tanpa ada semangat, minat dan bakat arahan Bu Gubernur itu tidak akan bisa terwujud. Semoga ibu-ibu yang telah mengikuti pelatihan ini akan ada yang menjadi pelaku UMKM dibidang kuliner,” katanya.
Novi mengatakan, acara workshop ini merupakan inovasi dan kinerja dari DP3AK Jatim dalam rangka melaksanakan tugasnya, memberikan pemberdayaan pada perempuan melalui kegiatan yang positif. “Kami sudah mendahuluinya dengan kegiatan pengajian mulai Januari lalu. Setelah itu kami adakan workshop kuliner ini,” terangnya.
Dipilihnya workshop kuliner ini, kata Novi, karena yang paling banyak diminati. Namun program ini tidak akan hanya berhenti disini, tapi akan ada pelatihan-pelatihan lainnya ke depannya. Seperti pelatihan kecantikan, pijat dan pelatihan lainnya yang akan menggandeng perusahaan yang bisa di ajak kerjasama.
Salah seorang peserta pelatihan, Yuniawati, mengaku sangat berterima kasih dan bersyukur atas diadakannya pelatihan ini. Menurutnya, pelatihan ini sangat membantu para ibu-ibu yang ingin memiliki usaha rumahan yang berbahan mi.
“Para ojol perempuan ini ada yang janda, menjadi perempuan kepala rumah tangga dan lain sebagainya. Jadi dengan adanya program ini sangat membantu cita-cita ibu-ibu yang ingin memiliki usaha dibidang kuliner. Saya sangat mengucapkan terima kasih kepada Bu Gubernur Khofifah,” ungkapnya.
Perempuan yang sudah menjadi ojol perempuan sejak 2015 lalu mengatakan, ibu-ibu ini tidak mungkin selamanya akan menekuni usaha ojol, meski sebagian perempuan sudah merasa nyaman untuk menekuni usaha ojolnya. Namun akan lebih baik lagi jika mereka bisa memiliki usaha sendiri di rumah dengan membuka kuliner.
“Sekali lagi saya mengucapkan terima kasih kepada Bu Gubernur karena telah memberikan pelatihan bisnis kuliner ini. Saya berharap perempuan ojol bisa berdaya dengan membuka usaha kuliner telah mendapatkan pelatihan ini,” pungkasnya. [Zainal Ibad]

Tags: