Jelang Imlek, Kelenteng Tri Dharma Sumber Naga Kota Probolinggo Kedatangan Tujuh Patung Dewa

Kota Probolinggo, Bhirawa.
Kedatangan tujuh patung dewa yang sebelumnya terbakar menjadi kebahagiaan tersendiri bagi umat Kelenteng Tri Dharma Sumber Naga Kota Probolinggo. Apalagi dari tujuh patung baru itu, ada juga patung dewa utama.

Bangunan kokoh dengan mayoritas cat merah mencolok itu berdiri tegak di Jalan WR. Supratman, Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo. Itulah Kelenteng Tri Dharma Sumber Naga atau Vihara Sumber Naga yang berusia 157 tahun. Dibangun pada tahun 1865, bangunan itu menjadi salah satu cagar budaya di Kota Probolinggo. Dan tempat ibadat untuk tiga agama dan kepercayaan bagi warga sekitar. Yaitu, Konghucu, Budha, dan Tao.

Ada tiga bangunan berbentuk huruf U di dalamnya. Bangunan di tengah merupakan bangunan induk yang berisi patung Dewa Kong Con Tan Hu Cin Jin atau dewa tuan rumah Kelenteng Tri Dharma Sumber Naga. Pada 2019, bangunan bersejarah ini terbakar hebat. Akibatnya, bangunan utama rusak. Termasuk patung dewa tuan rumah beserta enam patung dewa yang lain.
Tentu saja, tujuh patung dewa yang rusak itu harus diganti. Namun, tidak bisa sembarangan mengganti patung dewa itu.

Pengurus Kelenteng Tri Dharma Sumber Naga hanya membeli satu patung dewa untuk menggantikan patung dewa yang terbakar. Dari enam patung yang dipesan, termasuk di dalamnya patung Dewa Kong Con Tan Hu Cin Jin atau dewa tuan rumah. Patung itu harus dipesan khusus, karena tidak djual di pasaran.

“Kami pesan khusus enam patung dari Jepara dengan menggunakan bahan kayu jati yang sudah berusia tua,” hal ini diungkapkan Ketua II Kelenteng Tri Dharma Sumber Naga Erfan Sujianto, Sabtu (29/1).

Imlek 2022 menjadi istimewa. Sebab, tujuh patung dewa itu sudah sampai di Kelenteng Tri Dharma Sumber Naga. Bahkan, Erfan menyebut 28 Februari kemarin merupakan hari bersejarah. Karena, tidak hanya kedatangan tujuh patung dewa yang baru. Kemarin, juga ada kegiatan pembersihan dan pencucian patung dewa yang dilakukan setahun sekali menjelang Imlek. Semua patung pun dibersihkan.

“Dan di hari ini juga, semua patung akan menempati bangunan baru yang sebelumnya direnovasi akibat kebakaran pada 2019. Jadi bagi kami hari ini merupakan hari yang bersejarah,” ucap Erfan.

Di kelenteng itu sendiri ada 15 dewa dengan lebih dari 40 patung. Mengingat satu dewa ada yang memiliki lebih dari satu patung. Bahkan, ada yang memiliki 18 patung. Dan kemarin, semua patung dewa itu dikeluarkan untuk dimandikan. Namun, patung dewa tak bisa sembarangan dikeluarkan, tuturnya.

Menjelang perayaan Imlek, para umat Tempat Ibadat Tri Dharma (TITD) Sumber Naga Kota Probolinggo melakukan pembersihan enam rupang baru dan kelenteng. Rupang itu tiba beberapa waktu lalu di tempat ibadat.

Lebih lanjut Erfan Sujianto mengatakan, pembersihan rupang dan tempat ibadat ini melibatkan 50 umat. Para umat bahu-membahu membersihkan mulai Minggu (23/1/2022), hingga saat ini, Jumat Sabtu (29/1). “Tiap satu rupang dibersihkan satu orang. Rupang dibersihkan dengan air kembang. Usai dibersihkan rupang akan ditempatkan ke altarnya masing-masing” katanya.

Ia menyebut, enam rupang baru dipesan dari seorang perajin patung dewa asal Jepara, Jawa Tengah. Pembuatannya memakan waktu 4 bulan. Rupang dibuat dengan bahan dasar kayu jati berusia tua. Selain enam rupang baru, sebelumnya, para umat juga rampung membersihkan 9 rupang lain. Sehingga, total ada 15 rupang di tempat ibadat umat Buddha, Tao dan Konghucu tersebut.

“Pada 2019, tempat ibadat kami dilalap si jago merah. Ada enam rupang yang terbakar. Sehingga, kami memesan enam rupang baru kepada pengrajin asal Jepara,” tandasnya.

Berbeda dari tahun kemarin, perayaan Imlek tahun ini lebih meriah. Sebab, beberapa ruangan sudah mulai selesai, bahkan patung-patung dewa pesanan dari Jepara, juga sudah datang. “Kami sampai pesankan setidaknya 6 patung dewa dari Jepara. Kami pesan 5 bulan lalu, dengan bahan kayu jati tua yang kualitasnya bagus,” ungkap Ervan.

Beberapa parung dewa itu, antara lain patung dewa utama atau Kongco Tan Hu Cin Jin, Ji Kong Cho, Chen Fu Zhen Ren , Kay Lam Ong Ya hingga patung Dewi Kwan Im. Patung-patung tersebut dibersihkan dan disucikan untuk ibadah Imlek nanti.

Meski demikian, ibadah akan tetap digelar secara protokol kesehatan. Mengingat, pandemi COVID-19 masih mengancam, bahkan muncul varian baru Omicron. TITD Sumber Naga sendiri pernah mengalami kebakaran hebat pada 17 Mei 2019 lalu. Lilin yang terbakar, membuat hampir semua ruangan ludes dilalap si jago merah termasuk beberapa patung dewa.

Padahal, TITD atau Kelenteng itu adalah bangunan bersejarah yang didirikan sekitar tahun 1865 M, kini berusia sekitar 154 tahun, di atas tanah seluas 1.500 meter persegi oleh Oen Tik Goan atau Wen Baocang, dengan ruang utama suci tuan rumah (dewa utama) Kongco Tan Hu Cin Jin.

Ibadah Imlek sendiri, selalu menarik perhatian warga sekitar. Tak jarang, mereka ikut hadir ke kelenteng tersebut untuk melihat langsung bagaimana prosesi ibadah oleh ummat Tionghoa itu. Seperti biasa nanti mungkin menyempatkan liat ibadah Imlek. Selain suasananya asik, ya ikut meramaikan agar ibadah mereka juga berjalan lancar,” tambah Dandy, warga sekitar.(Wap.hel)

Tags: